Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Angka Pengangguran Trenggalek Naik, Mas Ipin: Bukan Orang Putus Asa Kerja

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek bakal berpikir keras pada tahun 2023 untuk mengentaskan angka pengangguran naik yang menghantui Bumi Menak Sopal.

Angka pengangguran ini ditunjukkan, ketika kesenjangan semakin menurun (kue ekonomi semakin merata), ditunjukkan dengan Indeks Gini Ratio turun dari 0,379 (2020) - 0,335 (2021) - 0,331 (2022).

Namun, data Badan Pusat Statistik Trenggalek, menunjukkan angka pengangguran naik menjadi 7.541 orang, sedangkan kemiskinan turun 8.140 orang.

Menanggapi kenaikan angka pengangguran, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menegaskan bahwa angka itu tidak datang dari orang yang putus asa cari kerja.

Bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu, mengatakan hitungan angka pengangguran juga datang dari orang yang sedang mencari kerja. Kemudian, orang itu sudah diterima kerja namun belum masuk kerja. Ada juga orang yang baru memulai usaha.

"Contohnya, misal ada orang yang sedang mau usaha dan masih membuat gerobak ini belum masuk indikator pekerja," ucap Mas Ipin saat ditemui Kabar Trenggalek.

Mas Ipin menegaskan, pengangguran naik itu adalah pergeseran dari sektor formal dan informal. Hal ini berkaca dari data sektor informal 2019 masuk angka 73 % kemudian di tahun 2022 naik 77 %.

"Lalu kenapa kemiskinan turun pengangguran naik? bisa dimungkinkan terjadi karena pekerja kontrak sudah habis tapi memiliki tabungan atau sedang menyiapkan pekerjaan baru, disurvei hal ini bukan kategori miskin," tegas suami Novita Hardini Mochamad itu.

Menghadapi fenomena dari data BPS Trenggalek, Mas Ipin sudah mewanti wanti kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memberikan ruang kepada pekerja informal.

"Salah satunya dengan mengadakan event di beberapa tempat wisata. Ada teman UMKM yang dapat penghasilannya dari pameran. Menurut BPS mengadakan event sebagai indikator lapangan pekerjaan sektor informal," paparnya.

Untuk memperjelas langkah penyelesaian pengangguran, Mas Ipin meminta BPS mendalami penyebabnya. Apa ada orang kaya tapi nganggur, atau orang yang biaya hidupnya ditanggung keluarga kemudian nganggur karena dapat bansos.

"Di sisi lain, orang Trenggalek banyak bekerja di sektor informal," ujarnya menutup wawancara dengan Kabar Trenggalek.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *