Kabar Trenggalek - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek memiliki tugas berat di tahun 2023 mendatang. Karenanya, pada tahun 2022 ini laporan indeks makro sosial ekonomi mengalami lonjakan dari sisi angka pengangguran, Jumat (30/12/2022).
Anehnya, meroketnya angka pengangguran di Trenggalek juga dibarengi dua kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan angka kemiskinan di Masyarakat.
Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek, mengungkapkan laju pertumbuhan IPM tertinggi se-Jawa Timur, pengangguran naik 7.541 orang, tetapi kemiskinan turun 8.140 orang.
Disinyalir, secara umum Indeks Pembangunan Manusia di Trenggalek naik 0,94 poin dari 70,06 di tahun 2021 menjadi 71.00 pada tahun 2022.
"Dengan laju pertumbuhan 1,35 poin membuat Kabupaten Trenggalek menjadi kabupaten dengan laju pertumbuhan IPM tertinggi di Jawa Timur," terang Mas Ipin saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.
Dirinya memaparkan bahwa, kontributor terbesarnya adalah semakin baiknya angka harapan hidup. Hal itu menunjukkan derajat kesehatan masyarakat semakin baik dan juga rata-rata jenjang sekolah masyarakat yang semakin tinggi.
"Data menarik di sisi ekonomi, ketika kesenjangan semakin menurun [kue ekonomi semakin merata], ditunjukkan dengan Indeks Gini Ratio turun dari 0,379 [2020] - 0,335 [2021] - 0,331 [2022], akan tetapi pengangguran naik menjadi 7.541 orang, sedangkan kemiskinan turun 8.140 orang," detail suami Novita Hardini Mochamad itu.
Naiknya angka pengangguran itu menurut Mas Ipin dari koordinasi Badan Pusat Statistik (BPS) ada tiga penyebab. Pertama, mereka yang sedang mencari kerja, kedua sudah diterima tapi belum mulai bekerja dan terakhir tengah mempersiapkan usaha baru.
"Pada poin terakhir didukung oleh data bahwa sejak tahun 2019 hingga 2022 terjadi pergeseran struktur pekerja, dimana pekerja informal naik dari 73,36% menjadi 77,10%," tangkasnya.
Tambah Mas Ipin, kemungkinan besar pasca pandemi covid banyak yang berpindah dari pekerjaan lama mempersiapkan usaha baru. Meskipun dalam statistik mereka dilihat sebagai pengangguran, tetapi ini pertanda bahwa jika mereka sukses, dirinya optimistis ekonomi trenggalek akan menguat.
"Lalu, jika banyak yang menganggur, mengapa kemiskinan turun? Kemungkinannya ada tiga hal, yang masih saya minta pendalaman oleh BPS Trenggalek. Pertama pengangguran memiliki tabungan, Kedua pengangguran dicukupi oleh keluarga, Ketiga Pengangguran dicukupi oleh bansos," ujarnya.