Kabar Trenggalek - Naiknya angka kemiskinan di tengah pandemi Corona Virus Disaese (Covid-19) di Trenggalek sekitar 2% menjadi kado akhir tahun 2021 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, (31/12/2021).
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengharapkan jajarannya fokus untuk menambahkan margin usaha bagi petani, supaya bisa menjaga kestabilan ekonomi di Trenggalek Saat memberikan hibah alat dan mesin pertanian (Alsintan), Arifin mengajukan strategi transfer pengetahuan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di perangkat daerah kepada petani. Sehingga, biaya produksi para petani bisa efisien serta hasil pertaniannya meningkat.
Baca juga: Wakil Gubernur Emil Ungkap Penyebab Harga Cabai Naik di Jawa Timur
Seperti halnya membuat pupuk sendiri. Dengan begitu, para petani dapat memangkas biaya produksi atau pun mengantisipasi bila ada kelangkaan pupuk saat musim tanam.
"Pesannya sebenarnya, kita bagaimana menambah margin dari usaha tani. Seperti apa? Biaya produksinya kita tekan semurah mungkin, kemudian pasca panennya kita menjamin," ujar Arifin usai menyalurkan bantuan Alsintan.
Kendati selama ini Pemkab Trenggalek sudah memberi jaminan Bulog, namun Pemkab Trenggalek harus mulai menyusun dan mengupayakan setingkat kabupaten sedari dini.
Baca juga: Cara Akses Fitur Baru Kartu Prakerja, Lebih Mudah Lamar Pekerjaan Lewat Situs Resmi Tahun 2022
Pemkab Trenggalek sudah mempunyai Peraturan Daerah (Perda) Badan Usaha Milik Petani (BUMP). Rencananya, Perda BUMP akan digagas di tahun 2022, supaya bisa menghasilkan beras premium yang digunakan untuk menyuplai bansos. Selain itu, juga bisa menyuplai kebutuhan tunjangan berasnya para pegawai.
"Dengan itu planning kita untuk mengurangi angka kemiskinan yang saat ini naik menjadi dua persen," tandas Arifin. Sebelumnya, Arifin mengungkapkan kenaikan angka kemiskinan itu tidak di Trenggalek saja, namun secara keseluruhan di daerah lain juga naik.
Baca juga tulisan lainnya di kabartrenggalek.com tentang EKONOMI