Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Angin Kencang di Trenggalek Sebabkan Pohon Tumbang Timpa Musala

Kabar Trenggalek -Pohon tumbang di Trenggalek menjadi bencana yang sering terjadi selain tanah longsor dan banjir, Rabu (23/02/2022).Seringkali, saat terjadi hujan disertai dengan angin, didapati pohon tumbang yang menimpa rumah warga bahkan fasilitas umum.Seperti hujan disertai angin di Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek. Akibatnya, pohon tumbang menimpa atap Musala An-Nur di RT 34 RW 17, Desa Cakul. Sehingga atap Musala tersebut mengalami kerusakan.Merujuk laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, bencana tersebut terjadi pada Selasa (22/02/2022), sekitar pukul 10.35 WIB, setelah semalaman wilayah tersebut diguyur hujan.BPBD Trenggalek menjelaskan, pohon berjenis sengon laut tidak kuat menahan beban akibat guncangan angin kencang. Sehingga, pohon sengon tumbang dan mengenai bagian atap Musala yang mengakibatkan kerugian materil sebesar Rp. 2 juta.Tim Rekasi Cepat (TRC) BPBD Trenggalek bersama pihak terkait dan warga membersihkan material longsong yang menimpa atap Musala.Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspitasari, tak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca yang tak menentu seperti sepekan terakhir ini.Mengingat, kata Tri, kondisi geografis di Trenggalek mayoritas pegunungan dan merupakan pemukiman warga. Hal itu menjadi kewaspadaan bagi warga sekitar yang bertempat tinggal di dekat rawan longsor dan pohon yang lapuk."Tetap menjadi kewaspsaan bersama, jika hujan berjam-jam terjadi diwilayah yang dimungkinkan berpotensi tanah longsor dan pohon roboh," ujar Tri.Sebelumnya,

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat terkait potensi cuaca ekstrem bulan Februari 2022. Melalui analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengimbau supaya masyarakat bisa waspada.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia, pada 17 - 23 Februari 2022.

Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktifitas dinamika atmosfer seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada pada fase 3 di sekitar Samudera Hindia dan menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

"Kondisi tersebut juga diperkuat dengan fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang cukup aktif di beberapa wilayah. Adanya pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal," jelas Deputi Bidang Meteorologi, BMKG, Guswanto, di Jakarta, (16/02/2022).

Mengamati potensi tersebut, BMKG memberikan peringatan dini terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem [hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi, dll] dan dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dll," jelas BMKG.