Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kamar Mandi Milik Warga Kecamatan Dongko Trenggalek Ringsek, Ini Sebabnya

Kabar Trenggalek -Bencana pohon tumbang tidak hanya menimpa badan jalan penghubung Trenggalek-Ponorogo saja. Namun pohon tumbang juga menimpa kamar mandi milik warga Kecamatan Dongko Trenggalek, pada Selasa (22/02/2022).

Merujuk laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, kejadian pohon tumbang yang menimpa kamar mandi milik warga tersebut tepatnya di RT 45 RW 10, Desa Siki, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek.

Kejadian tersebut berumula pada pukul 02.00 WIB dini hari hingga 07.30 WIB. Wilayah Kecamatan Dongko diguyur hujan dengan itensitas sedang. Sehingga pada pukul 10.14 WIB, kamar mandi milik warga bernama Marji, tertimpa pohon sengon laut.

Pohon sengon laut tersebut tidak hanya menimpa kamar mandi hingga ringsek. Namun menyebabkan kerusakan ringan pada dapur milik Marji.

"Kejadian tersebut tidak menyebabkan kerugian personil, namun untuk kerugian materil sedang kami hitung," tulis BPBD Trenggalek dalam keterangan resmi.

Atas peristiwa itu, Tim Raksi Cepat (TRC) BPBD Trenggalek dan pihak terkait melakukan pembersihan material pohon sengon laut yang tumbang, dengan alat seadanya.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspitasari, tak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada menghadapi cuaca yang tak menentu seperti sepekan terakhir ini.

Mengingat, kata Tri, kondisi geografis di Trenggalek mayoritas pegunungan dan merupakan pemukiman warga. Hal itu menjadi kewaspadaan bagi warga sekitar yang bertempat tinggal di dekat rawan longsor dan pohon yang lapuk.

"Tetap menjadi kewaspsaan bersama, jika hujan berjam-jam terjadi diwilayah yang dimungkinkan berpotensi tanah longsor dan pohon roboh," ujar Tri.

Plt. Deputi Klimatologi Urip Haryoko, menyebutkan, Informasi BMKG dalam Climate Outlook, Prediksi Musim dan Iklim Bulanan dapat digunakan sebagai acuan dalam antisipasi dampak keadaan iklim 2022 terhadap kegiatan sektoral yang penting. Seperti sektor pertanian, sektor kehutanan, sektor pekerjaan umum, sektor pariwisata, sektor kesehatan, dan sektor kebencanaan.Menurut Urip, di sektor pertanian pemerintah daerah dan masyarakat dapat mengatur pola tanam sesuai dengan ketersediaan air; memilih komoditas dan varietas sesuai dengan prediksi iklim, upaya adaptasi lebih fokus dan tepat lokasi, seperti untuk wilayah yang diprediksi kering dapat menyediakan air melalui sumur pompa, dam parit, embung, longstorage.Sedangkan untuk yang diprediksi lebih basah dapat menyiapkan sistem drainase yang baik, dan menekan kehilangan hasil pertanian akibat kekeringan atau serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).Sektor lainnya, kata Urip, seperti di sektor kehutanan dimana potensi kelimpahan air hujan dapat dimanfaatkan untuk mendukung untuk aktivitas penanaman pohon dan reboisasi. Demikian pula untuk kebencanaan hidrometeorologi kekeringan dengan tetap menjaga kesiagaan, potensi karhutla (kebakaran hutan dan lahan) pun tidak terlalu tinggi.