Kabar Trenggalek - Sepanjang tahun 2021, gempa bumi mengakibatkan berbagai kerusakan bangunan di Jawa Timur. Berbagai gempa bumi ini juga menjadikan awal pertanda bahwa mitigasi bencana masih lemah. Selain itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), juga mengingatkan potensi tsunami di selatan Jawa Timur. Jumat (31/12/2021).Gempa bumi yang juga memakan korban sebagai kisah pilu bagi warga Provinsi Jawa Timur. Berikut rangkuman rentetan gempa bumi besar di Provinsi Jawa Timur sepanjang tahun 2021:[caption id="attachment_8175" align=aligncenter width=540]
Gempa bumi di Malang, 10 April 2021/Foto: Media sosial[/caption]
1. Gempa Malang 10 April 2021
Gempa berkekuatan M 6,1 terjadi di Malang, pada Sabtu (10/4/2021). Berdasarkan data BPBD Jawa Timur per 29 April 2021, ada 115 orang menjadi korban gempa bumi ini. Tercatat ada 10 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat, 6 orang luka sedang, dan 97 orang luka ringan.Gempa ini juga meluluhlantakkan 16.541 unit rumah. Rinciannya 8.968 rumah rusak ringan, 5.160 rumah rusak sedang, dan 2.413 unit rumah rusak berat. Tak hanya itu, gempa ini juga merusak sejumlah fasum. Ada 5 fasum yang rusak yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas ibadah, hingga fasilitas kesehatan.BMKG mencatat terjadi 13 kali rentetan gempa susulan pasca gempa bumi berkekuatan M 6,1 di perairan selatan Kabupaten Malang. Dari pengamatan BMKG, rentetan gempa Malang rata-rata merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo Australia. Selain itu, Dampak gempa Malang ini dirasakan warga Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Banyuwangi, Ponorogo, Jember.
Baca juga: BMKG Jawa Timur Umumkan Potensi Cuaca Buruk Saat Tahun Baru 2022[caption id="attachment_8177" align=aligncenter width=1280]
Gempa bumi di Blitar, 21 Mei 2021/Foto: Media sosial[/caption]
2. Gempa Blitar 21 Mei 2021
Gempa M 5,9 mengguncang Blitar pada Jumat (21/5/2021). Ada ratusan rumah di 8 daerah di Jawa Timur yang mengalami kerusakan. Dampak dari gempa Blitar adalah, rumah warga dan 20 fasilitas umum (fasum) mengalami kerusakan. Dampak kerusakan tersebut tersebar di 8 kabupaten/kota.Merujuk data dari Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Yanuar Rahmadi, rincian kerusakan yaitu Kabupaten Blitar (144 rumah, 11 fasum), dan Kabupaten Malang (90 rumah, 5 fasum). Selain itu, kerusakan juga terjadi di Kabupaten Pasuruan (29 rumah, 3 fasum), Lumajang (19 rumah), Jember (1 fasum), Kabupaten Kediri (3 rumah), Kota Malang (1 rumah) serta Kota Blitar (4 rumah rusak).Ada tiga korban mengalami luka ringan hingga berat. Warga dengan luka berat ada satu orang dari Kabupaten Blitar. Dua korban luka ringan dari Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan data BMKG, gempa tersebut juga diikuti 4 kali gempa susulan. Masing-masing berkekuatan 2,7 SR, 2,9 SR, 3,1 SR dan 2,8 SR.
Baca juga: Pemuda Trenggalek Bunuh Diri saat Sendirian di Rumah[caption id="attachment_8176" align=aligncenter width=613]
Gempa bumi di Jember, 16 Desember 2021/Foto: Media sosial[/caption]
3. Gempa Jember 16 Desember 2021
Gempa Magnitudo 5 mengguncang Jember pada Kamis (16/12/2021) pagi. Gempa yang berpusat di Barat Daya Jember menyebabkan 46 rumah rusak dan 6 orang mengalami luka-luka. Merujuk dari data BPBD Jember, Secara rinci ada 34 rumah rusak ringan, 11 rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak berat. Dan untuk kecamatan terdampak bertambah dari 5 menjadi 6 wilayah.Kecamatan Ambulu, Tempurejo, Wuluhan, Puger, Silo, dan Sukorambi. Namun kami masih terus melakukan update data terkait data dampak gempa ini. Hasil data ini dari asesmen relawan dibantu perangkat desa setempat.Ada sebanyak 33 rumah yang terdampak gempa. Karena berada di dekat pantai, dan karena titik pusat gempa lokasinya terdekat. Kan titik lokasi 42 Km dari pusat kota, dan pada kedalaman 10 Km. Lokasi titik pusat gempa di belakangnya Pulau Nusa Barong itu. Untuk korban dalam musibah gempa bumi tersebut, tidak ada korban jiwa.Baca juga:
Anak Kiai di Jombang Ingin Status Tersangka Pelaku Kekerasan Seksual Dicabut, Hakim Menolak[caption id="attachment_5997" align=aligncenter width=1600]
Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG, Rahmat Triyono/Foto: Pemkab Jember[/caption]
BMKG Ingatkan Gempa Besar di Selatan Jawa Timur
Sementara itu, BMKG dalam kunjungannya di Kabupaten Jember mengumumkan potensi gempa besar di selatan Jawa Timur, Minggu (19/12/2021). Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan untuk persiapan penanganan potensi gempa besar di selatan Jawa Timur harus dimulai sejak dini."Skenario terburuk ada di selatan Jawa dengan skala VI, VII, MMI. Potensi kerusakannya luar biasa dan bisa menimbulkan tsunami sampai 29 meter," kata Rahmat, Sabtu, (19/12/2021).Menurut Rahmat, potensi kerusakan gempa besar di selatan Jawa Timur berdampak kurang lebih 200-250 kilometer dari bibir pantai. Sumber gempa yang sudah ada di sana yaitu dengan magnitudo 7,0 termasuk di daratan, sehingga masyarakat sudah harus bersiap dari sekarang.Menurut catatan BMKG, gempa yang terjadi di Provinsi Jawa Timur selama lima tahun ini mengalami peningkatan. Sepanjang tahun 2013-2015, jumlah gempa bumi di Jawa Timur dengan beragam magnitudo terjadi kurang dari 230 kali per tahun.Pada 2016 hingga 2020, jumlah gempa bumi dengan beragam magnitudo meningkat menjadi lebih dari 450 kali setahun, dengan frekuensi tertinggi 655 kali yaitu pada 2016.Baca juga tulisan lainnya di kabartrenggalek.com tentang
BENCANA