KBRT - Kurma adalah buah penuh berkah. Rasulullah berwasiat agar umatnya konsumsi dan sebagai makanan pertama saat berbuka puasa Ramadhan. Ini sunah nabawiyah, di dalamnya terkandung petunjuk kesehatan, beragam manfaat kesehatan, dan hikmah agung.
Rasulullah memilih makanan ini karena beragam manfaat kesehatannya, bukan karena makanan ini banyak terdapat di lingkungan padang pasir.
Dilansir dari buku Kurma dalam Al-Qur'an dan Sunnah karya Sa'id Hammad, saat berbuka puasa, organ-organ tubuh mulai aktif, dan alat pencernaan mulai bekerja. Khususnya usus yang kita perlakukan dengan lembut dan kita aktifkan dengan ramah. Orang pada saat berbuka puasa memerlukan sumber gula untuk menghilangkan rasa lapar dengan cepat, sama seperti kebutuhan akan air.
Berbagai unsur makanan saat itu memerlukan air khususnya unsur-unsur yang mengandung gula tunggal atau ganda (glukosa dan zat gula tebu). Tubuh menyerap unsur-unsur ini dengan mudah dalam hitungan beberapa menit saja, terlebih pada saat lambung atau usus kosong seperti ketika puasa.
Jika kita mencari sumber makanan yang bisa mewujudkan dua tujuan tersebut sekaligus (menghilangkan rasa lapar dan dahaga), tidak ada yang lebih baik dari sunah nabawiyah yang menganjurkan untuk berbuka dengan makanan mengandung unsur gula yang kaya akan air seperti kurma muda atau sari kurma.
Riset membuktikan bahwa kurma mengandung boron hingga 63 mg/100 gram, dalam daging (buah kurma) maupun bijinya. Para ahli sampai pada sebuah kesimpulan bahwa kurma kaya dengan berbagai jenis gula seperti glukosa (gula anggur), fruktosa (gula buah), dan sukrosa (gula tebu). Persentasenya mencapai 70%. Maka, kurma adalah bahan bakar utama bagi tubuh.
Gula yang terkandung di dalam kurma dapat cepat diserap dan mudah dicerna, karena tidak membutuhkan proses pencernaan dan biochemistri yang rumit, sebagaimana keadaan yang berlaku pada bahan-bahan yang mengandung minyak dan zat tepung (sebagaimana yang terdapat dalam nasi dan roti) yang perlu penyaringan saat dicerna.
Lambung mampu mencerna kurma dan menyerap gula dalam kurma dalam waktu satu jam atau kurang. Manfaat gula yang terkandung di dalam kurma tidak sebatas memberi kalori, energi, dan ketangkasan, tetapi ia juga meningkatkan pembentukan kemih (diuretik) serta membersihkan ginjal dan liver. Sebab itulah kurma cocok menjadi iftar di kala bulan Ramadhan.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz