Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

5 Tradisi Jelang Idul Adha di Jawa Timur 2023, Mulai Manten Sapi hingga Makan-makan

Serba-serbi jelang Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban di Jawa Timur memang menarik. Dengan adanya beraneka ragam budaya dan tradisi masyarakat membuat hari raya menjadi lebih berkesan.

Pada artikel kali ini, penulis akan membagikan tradisi jelang Idul Adha di Jawa Timur 2023. Tradisi di Jawa Timur jelang Idul Adha memang menarik untuk di simak. Karena memiliki nilai budaya dan makna filosofi.

Tradisi jelang Idul Adha di Jawa Timur bisa memberikan warna di hari yang membahagiakan. Sehingga kegiatan tidak hanya ibadah formal, seperti sholat ied dan menyembelih hewan kurban lalu dibagikan.

Sebagai informasi, lebaran idul adha di Tanah Air memiliki perbedaan hari. Pemerintah menetapkan hari raya tersebut pada Kamis (29/06/2023), sementara organisasi Muhammadiyah pada Rabu (28/06/2023).

Tanpa berlama-lama, berikut tradisi jelak idul adha jawa timur. Simak di bawah ini.

1. Tradisi Toron Madura

Ilustrasi, masyarakat Madura sedang mudik lewat Jembatan Suramadu/Foto: @panoramasurabaya (Instagram)

Jika biasanya orang mudik atau balik kampung saat lebaran idul fitri saja, masyarakat Madura saat Idul Adha mereka juga akan mudik. Nama tradisi mudik bagai mereka adalah Toron.

Kata "Toron" berasal dari bahasa Madura, yang berarti turun ke bawah. Yang mana dapat dipaparkan bahwa saat orang-orang sedang merantau ke luar daerah, mereka akan pulang ke kampung halamannya.

Tradisi Toron jadi momen berharga bagi masyarakat Madura. Karena di momen tersebut mereka akan kumpul bersama keluarga tercinta di rumah.

2. Tradisi Mepe Kasur Banyuwangi

Masyarakat Banyuwangi sedang melaksanakan Tradisi Mepe Kasur/Foto: @banyuwangi_id (Instagram)

Bisa terbilang unik, masyarakat Banyuwangi, lebih tepatnya masyarakat Suku Oseng, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, memiliki tradisi mepe kasur jelang idul adha.

Mepe kasur dalam Bahasa Indonesia ialah menjemur kasur. Masyarakat secara serentak dari pagi akan menjemur kasur di bawah.

Uniknya lagi, masyarakat akan menjemur kasur dengan warna yang sama, yakni hitam dan putih. Sembari menjemur, mereka juga akan membacakan doa-doa dan memercikan air bunga di halaman rumah.

Dipercaya tradisi tersebut dapat mencegah penyakit dan mara bahaya yang bisa datang sewaktu-waktu.

3. Tradisi Ter-Ater Nasi Madura

Tradisi Ter-Ater nasi Madura/Foto: Pemkab Sampang

Tradisi Ter-Ater Nasi oleh masyarakat Madura rutin dilakukan tiap kali ada peringatan hari penting keagamaan, termasuk Hari Raya Idul Adha.

Saat melaksanakan tradisi Ter-Ater Nasi masyarakat Madura akan membagikan nasi lengkap lauk pauk kepada tetangga mereka. Sehingga kesan kekeluargaan begitu terasa.

Selain makanan berat seperti nasi dan lauk-pauknya, biasanya kaum perempuan akan membuat kue dan dibagikan kepada para tetangga.

4. Tradisi Manten Sapi Pasuruan

Uniknya Tradisi Manten Sapi oleh masyarakat Pasuruan/Foto: Desi Aviajati (Facebook)

Masyarakat Islam di Kabupaten Pasuruan memiliki tradisi yang sangat unik jelang Hari Raya Idul Adha. Satu hari sebelum hari raya tersebut, masyarakat akan menggelar tradisi bernama Manten Sapi.

Dalam pelaksanaan Tradisi Manten Sapi, sapi yang akan dikurbankan akan dimandikan terlebih dahulu. Kemudian diberi hiasan cantik, diberi kaling bunga tujuh rupa, lalu dibalut dengan kain kafan, serban, dan sajadah.

Baru kemudian setelah ritual dilaksanakan, pemilik hewan kurban akan membawa sapi tersebut ke masjid atau mushola, untuk diserahkan pada panitia kurban.

Sembari mengarak sapi ke masjid atay mushola, warga sekitar akan  mengikuti arakan sapi di belakang. Sembari membawakan bahan pangan seperti beras, minyak goreng, bumbu-bumbu, bahkan kayu bakar.

Nantinya berbagai barang bawaan itu juga akan diberikan kepada warga yang tidak mampu bersama dengan daging hewan kurban yang sudah dipotong-potong.

5. Tradisi Ambengan Tulungagung

Masyarakat Tulungagung sedang melaksanakan tradisi ambengan/Foto: @kacamata_tulungagung (Instagram)

Setelah sholat Idul Adha, warga Tulungagung memiliki tradisi khas dalam merayakan hari raya tersebut, yaitu dengan menyelenggarakan acara ambengan.

Masyarakat berkumpul untuk mengunjungi masjid atau mushola terdekat sambil membawa nasi yang disajikan dalam ember atau nampan, lengkap dengan lauk seperti ayam ingkung, sambal goreng, dan lain sebagainya.

Setelah nasi ambengan dikumpulkan, dilakukan doa bersama diikuti oleh acara makan bersama dengan menggunakan daun pisang atau kertas minyak sebagai alas.

Masyarakat menjalankan tradisi ini dengan makan menggunakan tangan bersama-sama dengan sanak saudara atau tetangga lainnya. Hal ini memiliki tujuan untuk mempererat kerukunan dan saling tolong-menolong antara tetangga.

Terima kasih sudah membaca artikel di Kabar Trenggalek. Semoga ulasan tentang 'Tradisi Jelang Idul Adha Jawa Timur 2023' ini bisa bermanfaat untuk Anda semua.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *