Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Emawati, meninjau pelaksanaan pasar murah di Kecamatan Pogalan. Pasar murah ini digelar sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi, seiring dengan kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok.
Dalam program ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menyediakan sebanyak 4.526 paket sembako yang terdiri dari beras premium dengan harga Rp 49.500, minyak goreng premium seharga Rp 24.000, serta gula pasir seharga Rp 11.500. Satu paket sembako dijual dengan harga Rp 85.000.
"Inflasi memang perlu dikendalikan agar tidak membebani masyarakat. Satu paket sembako terdiri dari tiga komoditas, yaitu beras, minyak goreng, dan gula," ujar Pjs. Bupati Dyah Wahyu Emawati.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Trenggalek telah memberikan subsidi sebesar 32% untuk paket sembako tersebut. "Harapannya, ini dapat meringankan beban masyarakat," imbuhnya.
Saniran, Kepala Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan (Komidag), menjelaskan bahwa kegiatan pasar murah ini dilakukan karena Pemkab Trenggalek memiliki anggaran yang digunakan untuk intervensi harga guna mengendalikan inflasi. "Komoditas yang dijual kepada masyarakat terdiri dari beras premium 5 kg, minyak goreng kemasan 2 liter, dan gula pasir 1 kg," terangnya.
Saniran berharap pasar murah ini dapat menjaga inflasi di Trenggalek agar harga kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat. "Dengan adanya pasar murah ini, kami harap harga-harga tidak terlalu tinggi dan tetap bisa dijangkau oleh masyarakat," pungkasnya.
Editor:Tri