Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

3 Cara Membuat Kompos dari Limbah Rumah Tangga yang Mudah

Kubah Migunani
  • Produksi limbah organik di Indonesia tinggi, namun limbah itu belum dimanfaatkan dengan baik. Padahal bisa dijadika kompos dan memiliki nilai ekonomis.
  • Ada cara mudah untuk membuat kompos. Serta, ada beragam manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan kompos.

Selain pupuk kimia, kompos termasuk pupuk yang bisa dipakai untuk menyuburkan tanaman. Kompos memiliki keunggulan yang bisa membuat untung para petani di Indonesia, termasuk di Trenggalek. Karena harganya murah dan sangat ekonomis.

Cara membuat kompos dari limbah rumah tangga mudah dilakukan. Biaya dikeluarkan juga relatif sedikit karena bahan-bahannya mudah dijumpai di sekitar rumah, yakni berupa limbah organik.

Selain itu, peralatan yang digunakan juga sederhana dan tidak perlu alat yang mahal. Yang penting bisa kedap udara dan kuat untuk menampung limbah selama proses pengomposan.

Limbah yang bisa dijadikan kompos yang berasal dari rumah tangga seperti sayuran sisa, makanan basi, dan daun kering. Limbah-limbah ini dihasilkan rumah tangga di Indonesia sangat tinggi.

Mengutip laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total limbah di Indonesia sampai 68,7 ton pertahun. Sementara, 41,27 % dari limbah total berupa limbah organik.

Limbah organik ini sangat sayang jika dibiarkan begitu saja. Padahal masih bisa diolah jadi kompos yang nantinya bisa dijual atau dipakai sendiri untuk merawat tanaman.

Jika Anda penasaran bagaimana cara membuat pupuk kompos, bisa simak tahapannya secara lengkap di bawah ini.

Cara Membuat Kompos dari Limbah Rumah Tangga

1. Mengumpulkan dan Mengelompokan Jenis Limbah

Langkah yang pertama adalah mengumpulkan limbah berdasarkan jenisnya. Seperti yang kita ketahui, biasanya limbah rumah tangga ada dua jenis limbah. Yakni limbah organik dan anorganik.

Anda siapkan dua tempat sampah untuk menyimpan sementara limbah-limbah hasil rumah tangga. Untuk limbah organik pastikan tempat sampahnya kedap udara dan tidak bocor.

Hal ini bertujuan saat ada proses pembusukan tidak tercium aroma bau dan airnya tidak tumpah ke lantai. Selain itu bakteri dari proses pembusukan tidak menyebar.

Sebagai informasi, sayuran yang masih basah lebih cepat mengalami pembusukan dibanding daun kering. Jadi Anda bisa memprioritaskan mana limbah yang sebaiknya bisa diolah dahulu.

Jika masih memungkinkan, Anda bisa melakukan pencacahan limbah organik. Potong kecil-kecil agar proses pengomposan bisa lebih cepat.

2.Membuat Wadah Pengomposan

Kemudian Anda bisa membuat wadah untuk menyimpan limbah organik agar menjadi kompos. Kriteria pemilihan wadah ini adalah yang berbahan kuat dan tidak mudah bocor.

Proses pengomposan bisa memakan waktu 2 - 5 minggu. Jadi, wadah yang digunakan harus tepat dan ditaruh di tempat yang teduh. Tapi hindari menaruh wadah pengomposan di dalam rumah.

Umumnya, wadah untuk membuat kompos terbuat dari ember atau drum plastik dengan ukuran besar. Wadah ini cukup mudah didapatkan dan pengaplikasiannya mudah.

Cara membuat wadah membuat kompos ini bisa Anda simak di bawah ini.

Alat dan bahan:

  1. Ember atau drum plastik dengan ukuran sesuai kebutuhan.
  2. Gunting.
Cara Membuat:
  1. Pertama, siapkan ember atau drum plastik.
  2. Beri lubang kecil-kecil di bagian bawah dan sisi drum menggunakan ujung runcing gunting. Lubang ini berfungsi supaya sisa-sisa air limbah sampah organik dapat merembes ke luar.
  3. Taruh drum tadi di tempat yang teduh. Idealnya berada di bawah pohon. Karena kelembabannya mempercepat proses pembusukan.

3. Proses Pengkomposan

Langkah terakhir adalah proses pengkomposan. Caranya masukan limbah orgnaik dari rumah tangga yang sudah dikumpulkan sebelumnya ke wadah pengkomposan.

Setelah semua limbah organik dimasukan, tutup kembali wadahnya agar tidak kemasukan air saat hujan.

Proses pembusukan limbah organik menjadi kompos biasanya memakan waktu sekitar 2 sampai 5 minggu. Tergantung pada bahan yang Anda pakai.

Selama proses pembusukan ini, bisa tercium aroma tidak sedap dari wadah pengkomposan. Untuk mengatasinya, tarus di lokasi yang jarang dijamah manusia dan beri tanaman bunga beraroma wangi di sekitar tempa menaruh wadah pengkomposan.

Untuk mempercepat dan meratakan proses pengkomposan, Anda bisa menambahkan cairan EM4. Serta, selama proses pengkomposan ini perlu Anda aduk agar merata. Namun jangan terlalu sering.

Saat mengaduk calon kompos ini, sebaiknya Anda memakai masker dan sarung tangan. Agar bakteri dari limbah yang membusuk tidak menyebar ke tubuh Anda.

Setelah proses pengkomposan selesai, Anda bisa langsung menggunakannya. Caranya sederhana, cukup taburkan di sekitar tanaman Anda.

Untuk hasil penyerapan nutrisi yang lebih baik pada tanaman, buat sedikit lubang pada tanah dan masukan kompos yang telah Anda buat. Lalu siram agar cepat larut.

Kelebihan Menggunakan Kompos

  1. Kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi penggunaan pupuk kimia, meningkatkan ketersediaan air dan udara pada tanah, merangsang pertumbuhan sistem perakaran, dan memperbaiki struktur tanah.
  2. Kompos memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman sehingga tidak perlu menggunakan pupuk kimia secara berlebihan. Selain itu, kompos juga membantu mengurangi kerusakan lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
  3. Kompos dapat dibuat dari sampah dapur, sehingga dapat menghemat biaya pembuatan pupuk dan mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang.
  4. Kompos memiliki efek yang lebih lama dan lebih stabil dibanding pupuk kimia, karena kompos tidak mudah tercuci oleh air atau terurai oleh mikroorganisme.
  5. Kompos dapat meningkatkan kesehatan tanaman, mengurangi serangan hama dan penyakit, dan meningkatkan kualitas hasil panen.
  6. Kompos dapat mengembalikan nutrisi tanah yang hilang akibat penggunaan pupuk kimia, sehingga dapat menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *

This site is protected by Honeypot.