Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Waspada Penyakit Campak di Jawa Timur, 1 Kasus Bisa Nular ke 18 Orang

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengimbau seluruh masyarakat untuk waspada penyakit campak di Jawa Timur. Penyakit campak rubella itu telah mengalami peningkatan di sejumlah wilayah di Indonesia.Beberapa daerah di Jawa Timur yang kasus campaknya meningkat seperti Kota Batu, Kab Bangkalan, Kab Magetan, Kab Sampang, Kab Pamekasan, Kab Sumenep, Kab Pasuruan dan Kab Probolinggo.Dengan kondisi ini, Khofifah meminta seluruh sektor kesehatan meliputi jajaran dinas kesehatan, rumah sakit hingga layanan kesehatan untuk bersiap diri dan mengantisipasi agar kasus campak pada anak bisa diantisipasi dengan penanganan yang terpadu agar penyebarannya tidak meluas.Khofifah juga meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak pada anak dengan melengkapi status vaksinasi campak rubella (MR) pada anak.“Kami imbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit campak dan segera lengkapi vaksinasi campak rubella (MR) anak, karena saat ini tengah terjadi peningkatan kasus campak di beberapa daerah di Jawa Timur,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (22/01/2023).Khofifah menyampaikan, peningkatan kasus campak ini disebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi yang signifikan saat pandemi Covid-19 sehingga menyebabkan banyaknya anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap. Oleh karenanya, Pemprov Jatim akan berkoordinasi melalui kabupaten/kota untuk mengidentifikasi setiap perkembangan kasus Campak pada anak."Kasus Campak terjadi dikarenakan rendahnya cakupan imunisasi MR/MMR. Oleh karena itu, kepada orang tua harus memastikan buah hatinya sudah mendapatkan cakupan vaksinasi yang lengkap," jelas Khofifah.Kepada masyarakat, Khofifah berpesan, jika menemui gejala demam dan ruam/bintik kemerahan, segera bawa ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat."Penyakit ini sangat mudah menular, jika ditemukan 1 kasus, maka bisa menularkan 12-18 orang disekitarnya. Namun, campak sangat mudah dicegah dengan Imunisasi. Mohon dipastikan semua anak-anak mendapatkan 3 kali imunisasi campak yaitu pada saat umur 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD," terang Khofifah.Sementara itu, Kadinkes Prov. Jatim, dr. Erwin Astha menjelaskan bahwa Pemprov Jatim melalui Dinkes Jatim telah melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan kasus campak di Jawa Timur."Kami telah melakukan pendampingan kepada kabupaten/kota terdampak mulai dari melakukan penyelidikan epidemiologi hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization [ORI] atau pemberian tambahan imunisasi MR untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko," jelasnya dr. Erwin.Dinkes Jatim, lanjut dr. Erwin, juga menyediakan logistik berupa vaksin MR untuk pelaksanaan ORI di kabupaten/kota yang membutuhkan."Selain itu, untuk mencegah meluasnya PD3I [Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi], Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan surat kewaspadaan KLB PD3I pada bulan Juli 2022," ucap dr. Erwin.Kemudian, dr. Erwin memastikan bahwa Dinkes Jatim akan melakukan pemantauan pelaksanaan ORI di kabupaten/kota terdampak."Kami juga mendorong Dinkes kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata,” tandas dr. Erwin.