Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo Trenggalek buka suara. Hal itu pasca mendapat kritik dari warga soal tak ada pintu emergency untuk masuk pasien darurat.
Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek Sujono menerangkan, jika di parkir belakang rumah sakit ada dua gate. Pertama untuk pintu masuk dan kedua untuk pintu keluar.
“Kalau ambulan yang masuk dengan emergency sudah otomatis membuka sendiri karena ada suara sirine maupun lampunya,” terang Jiono dalam sambungan telepon.
Namun, ketika warga yang membawa pasien darurat dengan membawa mobil pribadi ia mengakui sulit terdeteksi. Namun, jika memberi kode lambaian tangan atau lampu hazard akan terbuka otomatis.
“Kemudian jika kode tersebut dilakukan, pintu gate juga akan terbuka otomatis. Kemudian jika di gate masuk ada antrian maka gate keluar akan kami buka untuk akses pasien darurat,” tegasnya.
Lebih lanjut, terkait ada usulan untuk memberikan akses pintu emergency tanpa ada palang menurut Sujiono bagus. Namun, perlu ada kajian lebih mendalam soal kebijakan itu di RSUD dr Soedomo.
“Selain fungsi palang tersebut sebagai keamanan, yang utama adalah mendeteksi dan antisipasi jika ada kehilangan motor atau lainnya,” tandasnya.
Sementara menanggapi kejadian yang dikeluhkan warga tersebut ia akan terus mengevaluasi terkait fasilitas maupun pelayanan rumah sakit. “Kami mohon maaf dan terimakasih sudah diberi masukan, kami akan kaji lebih dalam,” ujarnya.