Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Trenggalek Sering Banjir, Ternyata Terkuak Tak Punya Perencanaan Irigasi

  • 21 Jul 2025 12:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Kabupaten Trenggalek hingga kini belum memiliki rencana induk atau masterplan sistem irigasi yang menyeluruh, sebagai langkah strategis untuk mengatasi banjir di kawasan perkotaan. Hal itu disampaikan dalam rapat kerja antara Komisi III DPRD Trenggalek dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

    Ketua Komisi III DPRD Trenggalek, Wahyudianto, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut. Menurutnya, hujan deras berdurasi singkat saja sudah cukup membuat kawasan kota digenangi air.

    “PUPR menyampaikan bahwa kita belum punya masterplan atau site plan terkait irigasi. Ini sudah kami bahas kemarin dalam rapat bersama. Kami mendorong agar Detail Engineering Design (DED) untuk masterplan wilayah perkotaan ini bisa segera diselesaikan,” terang Wahyudianto.

    Baca Juga: Banjir Trenggalek, Tiga Kecamatan 7 Desa Terendam Air

    Ia menjelaskan, kondisi geografis Kota Trenggalek yang berada di dataran lebih rendah menjadikannya sebagai muara aliran air dari kawasan perbukitan. Tanpa sistem drainase terpadu, kawasan tersebut menjadi langganan banjir saat hujan lebat turun.

    “Curah hujan tinggi dan kontur wilayah membuat air dengan cepat masuk ke wilayah kota. Maka, kami minta Dinas PUPR segera menyusun perencanaan penanganan irigasi secara menyeluruh,” tegasnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Selain itu, Wahyudianto juga menyoroti pembangunan jalan yang kerap tidak diikuti dengan pembuatan saluran air yang memadai. Hal ini, menurutnya, memicu kerusakan infrastruktur.

    “Ketika membangun jalan, irigasi atau saluran air di sampingnya belum dipersiapkan. Ini menyebabkan infrastruktur cepat rusak karena terbawa arus,” imbuhnya.

    Baca Juga:  Bencana Banjir Trenggalek, Data Sementara 6 Kecamatan Terdampak

    Soal kualitas proyek, ia menyatakan optimisme karena mulai tahun ini sejumlah kegiatan memakai sistem e-katalog.

    “Mulai tahun ini kita pakai e-katalog di beberapa kegiatan, bukan sistem lelang. Harapannya kualitas pekerjaan lebih baik karena tidak ada lagi proses tawar-menawar yang berpotensi menurunkan mutu,” tandasnya. 

    Kabar Trenggalek - Politik

    Editor:Lek Zuhri

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita