KBRT – Pemerintah Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek, memprioritaskan pembangunan bronjong untuk menanggulangi longsor akibat sedimentasi di bantaran Sungai Bagong, RT 9 RW 4. Kepala Kelurahan Tamanan, Wardi, menyampaikan bahwa laporan terkait kerusakan sudah disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek.
“Yang terdampak langsung itu jalan paving, banjir setiap tahunnya menggerus tanah di utara sungai,” ujar Wardi saat dihubungi Kabar Trenggalek, Selasa (17/6/2025) pukul 15.01 WIB.
Wardi menjelaskan, endapan tanah di sisi selatan sungai membuat arus air membelok ke arah utara dan menghantam tebing di dekat jalan paving yang digunakan warga. Kondisi tersebut berulang setiap musim penghujan.
Menindaklanjuti kerusakan itu, Kelurahan Tamanan telah mengajukan pembangunan bronjong sebagai penahan longsor. Meski belum ada jadwal pasti dari dinas, Wardi mengatakan bahwa Dinas PUPR telah memberi pernyataan akan melakukan perbaikan setelah musim hujan berakhir.
“Yang saya komunikasikan dengan Bina Marga, pembangunan bronjong menjadi prioritas saya,” katanya.
Namun, Wardi mengakui bahwa pengerukan sedimentasi di aliran sungai belum diajukan secara resmi dalam laporan. Meski begitu, ia menyadari pentingnya pengerukan untuk mencegah semakin lebarnya pembelokan arus sungai.
“Kami berharap, setelah pembangunan bronjong, pengerukan sedimen juga dilakukan supaya mengurangi dampak belokan arus,” jelasnya.
Terkait kabar bahwa ada rumah warga yang harus dibongkar akibat longsor di masa lalu, Wardi menyatakan tidak mengetahui secara pasti karena peristiwa itu terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai lurah.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel 
.jpg)
