Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Banjir Mei Tinggalkan Endapan, Rumah Warga Tamanan Trenggalek Terancam Longsor

  • 18 Jun 2025 18:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Sedimentasi sungai Tamanan belokkan arus dan sebabkan longsor.
    • Endapan lumpur dari banjir ancam rumah warga.
    • Warga minta pengerukan agar tidak tambah rusak.

    KBRT – Sedimentasi atau penumpukan material di aliran sungai wilayah Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek, terus memburuk usai banjir yang melanda pada Mei 2025. 

    Endapan lumpur di bantaran Sungai Bagong tak hanya menyebabkan arus berbelok ke sisi utara, tetapi juga memicu longsornya tebing hingga mendekati pemukiman warga.

    Kasemi (80), warga RT 9 RW 4 Kelurahan Tamanan, menyebutkan bahwa banjir yang membawa material lumpur setiap tahunnya telah mengubah arah aliran sungai. Rumah-rumah yang dulunya berada di tepi utara kini sudah digusur karena terancam longsor.

    “Sebelum longsor, ada 3 rumah di pinggir utara sungai. Tapi sekarang sudah digusur dan ditinggal,” ungkap Kasemi.

    Rumah Kasemi yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari bibir sungai, kerap menjadi langganan luapan air dan lumpur. Menurutnya, endapan tanah di sisi selatan membuat aliran air sungai bergeser ke utara, wilayah yang lebih rendah dan rawan erosi.

    “Tanah di selatan sungai bertambah banyak, yang utara tambah tergerus longsor setiap banjir. Saya ingat sungai sebelah utara sudah tergerus 2 meter lebih,” katanya.

    Warga menilai tak adanya pengerukan di sisi selatan membuat arus air makin deras ke utara, bahkan plengsengan yang sudah terpasang tidak mampu menahan gerusan. Akibatnya, paving jalan kini ikut terancam dan warga harus memasang peringatan agar kendaraan tidak melintas.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Bagian selatan tidak ada warga yang mengeruk, ya siapa yang mau membersihkan tanah segitu banyaknya,” tambah Kasemi.

    Tak jauh dari lokasi Kasemi, Suraji (62), warga RT 10 RW 4 Kelurahan Tamanan, juga mengeluhkan dampak banjir yang membawa endapan tanah hingga ke sekitar jembatan penghubung Tamanan-Salamrejo. Menurutnya, tumpukan tanah ini menyebabkan aliran sungai tersumbat oleh batang bambu dan sampah.

    “Saat sungai masih deras dan cukup dalam, warga Tamanan dan Salamrejo bekerja sama membersihkan gerombolan bambu yang menyangkut di jembatan dan di endapan tanah sungai,” jelasnya.

    Suraji menambahkan, sejak menetap di wilayah tersebut pada tahun 1990, pondasi rumahnya kini sudah tidak terlihat karena tertutup endapan banjir. Ia bahkan pernah meninggikan pelataran rumah agar air tidak masuk ke dalam.

    “Bagusnya endapan di sungai seperti itu ya dibersihkan, agar tidak membelokkan arus dan tidak membuat sampah tersangkut seperti yang terjadi di RT 9,” tandasnya.

    Hingga berita ini diterbitkan, pihak kelurahan tamanan memberikan informasi sudah ada pengusulan ke instansi terkait.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita