KBRT – Sektor perikanan budidaya di Kabupaten Trenggalek mencatatkan tren pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir. Komoditas unggulan seperti udang, kerapu, dan lobster menjadi penopang utama kenaikan produksi.
Data Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek menunjukkan lonjakan signifikan pada udang. Pada 2023 produksinya mencapai 214.254 ton, naik menjadi 214.987 ton di 2024, dan hingga Juni 2025 sudah menyentuh 154.053 ton.
“Peningkatan produksi udang sebagai komoditas utama menunjukkan keberhasilan pembudidayaan intensif yang dilakukan sejak 2023,” ujar Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kurniawati.
Untuk kerapu, angka produksi relatif stabil. Tercatat 14.273 ton pada 2023, naik menjadi 15.970 ton di 2024, dan sudah mencapai 2.190 ton hingga pertengahan 2025. Sementara lobster sempat melonjak dari 11.271 ton di 2023 menjadi 19.290 ton pada 2024, tetapi pada Januari–Juni 2025 nihil produksi.
“Untuk kerapu dan lobster, meskipun fluktuatif, kami terus mendorong inovasi seperti penggunaan teknologi akuakultur berkelanjutan untuk memastikan produksi stabil di atas 15.000 ton per tahun,” tambahnya.
Cusi menilai tantangan terbesar sektor perikanan ada pada perubahan iklim dan keterbatasan lahan tambak. Kendati demikian, total produksi tetap meningkat. Tahun 2023 tercatat 4.860.163 ton, naik menjadi 5.087.138 ton di 2024, dan per Juni 2025 sudah mencapai 2.727.350 ton.
“Kami optimis akhir tahun bisa melebihi target 5,5 juta ton. Fokus pada udang, kerapu, dan lobster ini juga selaras dengan program peningkatan konsumsi ikan, yang baru saja meraih juara tingkat Jawa Timur tahun 2024,” jelasnya.
Sektor perikanan budidaya tidak hanya menopang ekonomi ribuan pembudidaya, tetapi juga memperkuat posisi Trenggalek sebagai salah satu daerah penghasil perikanan unggulan di Jawa Timur.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Lek Zuhri