Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Trenggalek Bakal Jadi Kota Hijau, Berikut Delapan Indikatornya

Kabar Trenggalek - Bumi Menak Sopal Trenggalek bakal jadi kota hijau. Hal demikian dikatakan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Kamis (17/02/2022).

Dalam mewujudkan transformasi ekonomi di Kota Alen-Alen ini, Arifin mengaku perlu penajaman untuk beberapa program inovasi yang akan dijalankan dalam masa kepemimpinannya tersebut.

Tak ayal, Arifin melirik Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Trenggalek untuk mewujudkan Trenggalek menjadi kota hijau.

Baca juga: Trenggalek Bakal Jadi Kota Hijau, Ini Kata Bupati 

"Dinas tersebut selama ini mengampu tentang masalah lingkungan, di mana juga delapan indikator kota hijau itu masuk dalam Rancangan Pembangunan Menengah Daerah [RPJMD], jadi perlu adanya penajaman Rancangan Kerja Pemerintah Daerah [RKPD]," kata Arifin.

Dalam upaya mewujudkan kota hijau di Trenggalek, Arifin menyebutkan ada delapan indikator harga mati yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut:

  1. Perencanaan hijau
  2. Pengolahan sampah
  3. Energi
  4. Transportasi
  5. Kualitas udara
  6. Air
  7. Green Comunity
  8. Ruang Terbuka Hijau
Baca juga: Bupati Trenggalek Janjikan Insentif Bagi Pengusaha, Begini Cara MendapatkannyaBerdasarkan delapan indikator tersebut, Arifin meminta untuk didetailkan di dalam RKPD Tahun 2023. Sehingga, bisa dipilah mana yang skala prioritas untuk didahulukan."Kami minta nanti programnya lebih di-breakdown lagi. Mana yang sasarannya individu harus melakukan apa untuk menuju kota hijau," tegas Arifin.Lebih lanjut, Arifin menjelaskan selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek selalu mengeluarkan biaya untuk mengelola sampah.Baca juga: Bupati Trenggalek Kritik Pengubahan Wilayah Hutan Menjadi Kawasan Tambang di IndonesiaPadahal, kata Arifin, sampah itu sebetulnya berpotensi menghasilkan uang. Terlebih, banyak perusahaan swasta yang kemudian mendapatkan uangnya dari mengelola sampah.Tak terkecuali dengan pengelolaan limbah medis. Menurut Arifin, limbah medis perlu suatu kerjasama dengan pihak swasta agar bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)."Karena itu perlu cari inisiator dalam kolaborasinya, sehingga nanti sehingga ada konsekuensi penambahan PAD kita. Kalau PAD kita meningkat maka pelayanan masyarakat juga bisa semakin meningkat," ujarnya.Kepala Dinas PKPLH Kabupaten Trenggalek, Muyono Piranata, mengatakan untuk mewujudkan kota hijau, maka perlu kerja kolaboratif semua dinas terkait. Tentunya tidak bisa hanya berpangku tangan hanya kepada satu dinas saja."Tentunya ada kewenangan dinas lain di dalamnya, maka dari itu perlu ada dukungan atau kerja kolaboratif untuk mewujudkan kota hijau ini," ujar Muyono.