Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Tragedi Santri Meninggal, GMNI Trenggalek Desak Kemenag Turun Tangan Awasi Pesantren

  • 10 Sep 2025 14:00 WIB
  • Google News

    KBRTGerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya seorang santri berusia 13 tahun asal salah satu pondok pesantren di Trenggalek.

    Santri tersebut sebelumnya dilaporkan mengalami sakit, sempat mendapat perawatan di pondok, hingga akhirnya meninggal dunia saat dirawat di RSUD dr. Soedomo Trenggalek.

    Sekretaris Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) GMNI STIT Sunan Giri Trenggalek, Muhammad Taufiq Hidayatulloh, menegaskan peristiwa ini tidak hanya menjadi duka kemanusiaan, tetapi juga diduga akibat kelalaian dalam penanganan kesehatan santri.

    “Sejatinya santri adalah anak didik yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan dan pengasuhan pondok. Maka setiap aspek keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraannya merupakan kewajiban mutlak pondok pesantren,” ujarnya.

    GMNI Trenggalek dalam pernyataannya menyampaikan lima sikap terkait insiden ini. Pertama, mengecam adanya dugaan kelalaian yang membuat penanganan kesehatan santri terlambat.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Kedua, menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan santri harus menjadi prioritas utama, sehingga pondok pesantren wajib memiliki mekanisme layanan kesehatan memadai.

    Ketiga, GMNI mendesak Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Trenggalek melakukan investigasi menyeluruh, transparan, dan independen terhadap kasus tersebut, sekaligus memperketat mekanisme pengawasan berkala.

    Keempat, GMNI meminta seluruh pondok pesantren di Trenggalek segera melakukan evaluasi internal dalam memperbaiki sistem layanan kesehatan, serta memastikan hak hidup dan keselamatan santri benar-benar dijunjung tinggi.

    “Dan kelima, kami mengajak masyarakat, wali santri, hingga pemangku kepentingan untuk lebih aktif mengawasi praktik pengasuhan di pesantren. Jangan sampai tragedi serupa terulang kembali,” kata Taufiq.

    Ia menegaskan bahwa setiap nyawa santri adalah amanah yang harus dijaga. “Tragedi ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, agar keselamatan dan kesehatan santri ditempatkan di atas segala kepentingan lainnya,” ujarnya. 

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Mata Rakyat

    Editor:Lek Zuhri

    ADVERTISEMENT
    SABGamehouse