Penanganan stunting di Trenggalek jadi perhatian khusus Pemerintah Daerah (Pemda). Tolok ukurnya setiap agenda edukasi penanganan stunting menjadi corong untuk disampaikan kepada masyarakat.
Seperti Safari Ramadan di Desa Salamwates, Kecamatan Dongko, edukasi stunting disampaikan Syah Muhammad Natanegara, Wakil Bupati Trenggalek.
Mas Syah (sapaan akrabnya) menerangkan bahwa stunting dapat dicegah melalui keluarga yang harmonis. Tandanya, saling rukun dan saling mengasihi antar anggota keluarga.
"Setiap orang mempunyai cita-cita yang sama, ingin membangun keluarga yang bahagia, anak yang sehat dan cerdas. Kami mengajak semua keluarga untuk saling menjaga," terang Mas Syah.
Tak hanya itu, Mas Syah mendukung upaya penguatan perempuan yang tengah digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
"Bila perempuan berpenghasilan, maka akan menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kalau perempuan uangnya akan digunakan kembali untuk keluarga, seperti membeli tambahan nutrisi [lauk] atau untuk pendidikan anak," jelasnya.
Mas Syah menyampaikan, cita-cita Pemkab Trenggalek ingin memiliki generasi emas yang berkualitas. Menurutnya, hal itu dapat tercapai dengan salah satunya mendorong penguatan perempuan dan keluarga yang harmonis.
Mas Syah juga mengkampanyekan cegah perkawinan anak. Menurutnya, perkawinan anak sendiri juga memiliki hubungan erat dengan stunting. Usia yang belum matang dalam pernikahan menjadi salah satu penyebab dari stunting itu sendiri.
"Alasannya karena pada pernikahan muda, anak belum siap secara fisik, apalagi secara finansial. Bila dipaksakan tentunya akan menambah beban hidup orang tua dan berdampak pada kesehatan ibu dan anak," ujarnya.