Catatan: Tulisan ini merupakan kumpulan tulisan untuk merayakan Ulang Tahun Kabar Trenggalek yang ke 2 tahun, pada 5 Mei 2023.
“Pin, kamu jadi ilustrator di Kabar Trenggalek, ya?”
Perintah berkedok pertanyaan formalitas terlontar ringan dari seorang teman, Trigus namanya, Direktur Kabar Trenggalek (KBRT). Aku mengiyakan tanpa pikir panjang. Oh ya, kukenalkan dahulu, KBRT adalah media yang diinisiasi tiga teman dekatku.
Trigus Direktur KBRT, Zamz reporter dan penulis, dan Wahyu AO editor dan mantan pers mahasiswa di Malang. Awalnya terdengar seperti celetukan, tidak kutanggapi serius. Nyatanya semesta memang suka bercanda, KBRT bertahan tepat dua tahun hingga hari ini (07/05/2023).
Ah, tidak-tidak, mari agak serius! Kabar Trenggalek (KBRT) adalah media jurnalisme lokal yang dikelola oleh warga Trenggalek. Sebagaimana fungsi pers yakni kontrol sosial terhadap pemangku kebijakan, khususnya kepada pemerintah, memastikan mereka tidak membuat ataupun menjalankan kebijakan yang merugikan masyarakat.
Terlebih lagi, saat mendengar berita bahwa 12.800 hektare lebih wilayah Trenggalek, masuk ke dalam konsesi tambang emas milik PT Sumber Mineral Nusantara (SMN). Siapa yang tidak gamang dan pasang kuda-kuda?
Inilah istimewanya media rintisan sendiri, meski sambil haha hehe, sedikit serius banyak pusingnya. Kami, KBRT, bisa membuat ruang untuk laporan mendalam, yang bergerak bebas tanpa ditunggangi kepentingan golongan. Ya, ini media baru yang sebagian bersar porsinya fokus memberi suara kaum yang kerap diabaikan. KBRT kurasa juga cukup pedas mengkritik pemangku kebijakan.
Poin lain yang sangat saya sukai, KBRT masih mau memberi makan idealisme. Namaku yang tercatut dalam susunan redaksi itu, memberiku previlege lebih. Saat ke wilayah konflik agraria di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, ada momentum yang ingin kusampaikan. Kali pertamaku menulis dan sedikit bernegosiasi dengan Wahyu, editor KBRT. tulisanku lolos, yang sepertinya akan ditolak mentah-mentah jika masuk dapur redaksi lain.
Meskipun begitu, tidaklah mudah bertahan dan terus berpegang teguh pada nilai-nilai yang kami anut sedari awal. KBRT masih belajar berjalan, kadang terlampau cepat, hampir jatuh karena tak imbang, terantuk kerikil, tentu juga banyak bagian senang-senangnya.
Kurasa butuh dukungan semua pihak untuk menjadikan iklim jurnalisme yang sehat, kesejahteraan bagi jurnalis, dan munculnya liputan-liputan berkualitas. Tentu juga pemerintah yang responsif dan kooperatif, masyarakat yang saling dukung, aku, kamu, dan kita semua.
Meski aku tidak banyak terlibat, bahagia rasanya melihat proses pembentukan KBRT juga respons positif masyarakat Trenggalek. Memang memberikan sajian liputan terbaik adalah proses tumbuh yang masih amat panjang. Kurasa, jalannya juga bakal tak mudah, tapi layak dicoba!
Selamat ulang tahun, Kabar Trenggalek!