Masyarakat Trenggalek tahun 2023 banyak yang nganggur. Klaim tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur.
Jumlah angka pengangguran di Trenggalek, mengindikasikan dari lapangan pekerja yang sempit. Sehingga, Pemerintah memiliki pekerjaan untuk membuka lowongan pekerjaan.
Data BPS menyebutkan, pada tahun 2021, angka pengangguran terbuka mencapai 3,53 persen. Namun, pada tahun 2022, angka tersebut meningkat tajam menjadi 5,37 persen.
Sedangkan pada tahun 2023 menunjukkan perbaikan dengan mengalami penurunan menjadi 4,52 persen. Data tahun 2023 menunjukkan penurunan 0,85 persen dari tahun sebelumnya.
“Tahun 2022 tingkat pengangguran terbuka 5,37 persen. Sekarang turun menjadi 4,52 persen,” ucap Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
Katanya, penurunan angka pengangguran salah satunya dengan ketersediaan lowongan pekerjaan. Meski, tahun 2022 harus menelan kabar pahit soal angka pengangguran yang memuncak.
“Dari 4,52 persen itu kalau dikonversi berupa lapangan pekerjaan ada sekitar 73 ribu, yang harus disiapkan,” detail Mas Ipin.
Klaimnya, sektor pertanian menjadi kontributor terbesar dengan pembukaan 18 ribu lapangan pekerjaan. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar sektor pertanian sebagai penyedia lapangan pekerjaan.
Namun, peningkatan lapangan pekerjaan belum sepenuhnya memulihkan tingkat pengangguran ke posisi tahun 2021. Oleh karena itu, Bupati Trenggalek terus mengupayakan strategi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang pekerjaan baru.
Pendekatan terhadap sektor pertanian diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pengurangan pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Poin yang bagus ketika yang lain berbicara ketakutan terkait penurunan jumlah petani, kita seharusnya bisa punya solusi berbeda,” tandasnya saat sambutan di forum komunikasi publik (26/01/2024) pekan lalu.