Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Sosok Suryati, Merintis Usaha Sale Pisang di Trenggalek Sejak 2008

Jumat, 17 November 2023, pukul 08.15 WIB. Matahari sudah mulai menampakkan cahayanya. Hari itu matahari yang sangat terik menyinari Kota Trenggalek. Akhir-akhir ini cuaca memang panas sekali untuk berkegiatan di luar ruangan.Tetapi musim panas seperti ini tidak menjadi penghalang bagi Suryati mengembangkan usaha sale pisang di Trenggalek. Perempuan yang berasal dari Kalimantan itu, menjual sale pisang hingga ke luar kota.Setelah ia menikah dengan suaminya yang kebetulan juga berasal dari trenggalek, maka disitulah suryati memulai usahanya yaitu produk “Sale Pisang”.Perempuan kelahiran Kalimantan ini, memilih memproduksi sale pisang untuk membuka usahanya, karena melihat tetangganya yang memproduksi dan memang menyukai jajanan seperti kripik. Akhirnya suryati mencoba untuk membuat produk Sale Pisang tersebut.“Ya kan lihat tetangganya pertama kan suka jajan dulu itu kan kalau belum ada belum banyak yang bikin kan enak kalau bingung itu suka jajan itu, coba-coba” ujar Suryati.Perempuan berusia 55 tahun itu, memulai usahanya sejak 15 tahun lalu saat anaknya masih kelas 3 SMP dan sekarang anaknya sudah menikah. Dengan bermodal satu tandan pisang seharga Rp6.000 sampa Rp7.000, minyak goreng dan alat pasah keripik.Suryati mampu memproduksi sale pisang 1kg hingga 2kg/perhari. Kemudian ia menjualnya Rp500an saat itu.Anaknya juga menitipkan produk sale pisang di sekolah. Berawal dari menitipkan ke kantin sekolah anaknya hingga ke penjual sayur keliling. Sedikit demi sedikit banyak yang menyukai produknya. Berangsur-angsur ia menjualnya dengan harga Rp14.000/kg saat ini menjadi Rp30.000/kg.“Waktu itu masih dijual harga Rp14.000 satu kilo untuk sale pisangnya sekarang sudah Rp30.000 satu kilo” ujarnya.Suryati mengatakan untuk jenis pisang yang digunakan adalah pisang khusus. Untuk jenis pisang lainnya tidak dapat digunakan. Ia mengaku mendapat pisang dari pengepul. Oleh karena itu, dalam memproduksi sale pisang ini yaitu, pisang kawak yang memiliki rasa yang manis. Yang didalam pisangnya terdapat isinya berwarna hitam.“Kalau di sini bisa bilangnya pisang kawak, ada yang bilang pisang Singapura. Kalau di sini ya Raja kawak kadang-kadang di dalamnya ada isinya. Kemudian ada di pengepul kalau bikin sale pisang itu khusus pisangnya hanya pisang kawak itu kalau yang lain tidak pisang, dan kalau pisang kawak manis” tambah perempuan berusia 55 tahun.Suryati memproduksi sale pisang dengan 4 tenaga kerja yang ternyata tetangganya sendiri. Mengingat banyaknya pesanan yang datang, dari luar kota hingga luar negeri yang hendak membeli produk sale pisang tersebut.“Orang sini kan ada yang saudaranya kerja di Taiwan, di Hong Kong. Biasa Biasa kok minta kiriman. Pernah, mbak. Ada orang Madiun. Dia kerja di Singapura. Waktu pulang, majikannya satu keluarga ikut. Dia kan nyari sampe kesini mau beli sale sale pisang katanya, tanya dari mana kok tau katanya lihat di Google kan anak saya itu kan dimasukkan ke Google” ujar Suryati.Saat ini Suryati menjual produk sale pisang yaitu Rp30.000 untuk 1kg. Ia juga menjual ke Toko Keranding dengan kemasan plastik besar (bal-balan) berisi 5kg. Ditambah naiknya harga pisang untuk satu tandan yaitu Rp25.000 untuk yang ukuran pendek sedangkan Rp40.000 untuk ukuran satu tanda pisang yang tinggi.“Rata-rata itu 25.000 rupiah sekarang, sudah segini [ukuran tinggi] sekarang kalau segini itu 40.000 rupiah,” katanya.Dari usaha memproduksi sale pisang ini berharap bahwa untuk usahanya tetap berlanjut hingga semakin maju. Untuk ke depannya ia berharap supaya di teruskan oleh anaknya. Karena menurutnya kalua tidak diteruskan sangat menyayangkan sekali.“Ya harapannya ya terus berlanjut bisa hanya semakin maju amin ya mbak, iya nanti bisa diturunkan anaknya diteruskan lah mbak bisa diteruskan sayang kalau tidak diteruskan bisa bantu tetangga” ujarnya.