Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Sholat Dhuha Memiliki Banyak Keutamaan, Berikut Tata Caranya

Sholat sunnah Dhuha adalah salah satu sholat yang dianjurkan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana hadist yang di riwayatkan di bawah ini."Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat Witir." (HR. Bukhari).Dilansir dari laman resmi NU, Sholat Dhuha sendiri memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi seorang muslim yang taat. Salah satunya adalah untuk mempermudah kita dalam mendapatkan rizki dari Allah SWT. Tak hanya itu, keutamaan sholat dhuha juga sebagai ibadah untuk meminta ampunan kepada Allah SWT.

Keutamaan Sholat Dhuha

1. Untuk Sedekah

Biasanya kita menganggap sedekah adalah memberikan sebagian harta kita kepada orang lain yang membutuhkan tanpa mengharap imbalan selain ridho Allah SWT. Namun, sedekah yang dimaksud di sini adalah sedekah dari anggota tubuh seorang muslim."Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua raka’at," (HR Muslim).

2. Mendapat Pengampunan Dosa

Mendapatkan pengampunan dosa dari Allah SWT adalah harapan dari setiap muslim. Karena, setiap dosa yang pernah dilakukan di dunia akan mendapatkan balasan di akhirat.Sholat Dhuha ternyata juga sebagai ibadah untuk mendapat pengampunan dari Allah SWT meskipun sebanyak buih di lautan. Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW."Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan."(HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

3. Menyehatkan Badan

Badan sehat akan membuat seorang muslim menjadi maksimal dalam beribadah. Dengan Sholat Dhuha, badan bisa menjadi sehat. Karena dengan ibadah ini anggota badan mengagungkan Allah SWT."Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar maruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan salat Dhuha sebanyak 2 rakaat." (HR. Muslim no. 720).

4. Tak Dianggap Lalai

Keutamaan Sholat Dhuha juga sebagai penanda seorang mukmin yang menjalankannya tidak lalai. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan An-Nasa'i"Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai," (HR. Al-Baihaqi dan An-Nasa’i).

5. Dibangunkan Istana Surga

Di surga nanti akan dibangunkan istana yang megah oleh Allah SWT. Hal ini sesuai hadist Nabi."Barang siapa sholat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

6. Allah Cukupkan Rezekinya

Seorang muslim yang rajin melaksanakan Sholat Dhuha akan diberikan kecukupan rezeki dari pagi hingga di akhir siang.Rezeki yang diturunkan bukan sekadar yang berupa materi melainkan senantiasa ditenangkan hatinya dari ketamakan, selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan berapa pun jumlah yang didapat.Tak hanya itu, ibadah sholat dhuha memiliki keutamaan untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Karena dengan beribadah seseorang bisa dekat dengan-Nya.

Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha

Waktu Sholat Dhuha sebenarnya adalah mulai matahari terbit seukuran satu tombak sampai waktu zawâl.عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رضي اللهُ عنه: أَنَّهُ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى، فَقَالَ: أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ في غَيْرِ هذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ؟ إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِيْنَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ (رواه مسلم)Artinya:“Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam radliyallahu ‘anh, sungguh ia pernah melihat segolongan orang melakukan shalat Dhuha, lalu ia berkata: ‘Tidakkah kalian tahu, bahwa shalat dalam waktu ini lebih utama? Sungguh Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat kaum awwâbîn (shalat Dhuha) adalah saat kaki anak-anak unta merasakan panasnya bumi karena terik matahari’” (HR Muslim; lihat Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Syarhun Nawawi ‘alâ Shahîh Muslim, [Bairut, Dâr Ihyâ’it Turâtsil ‘Arabi, 1292 H], juz VI: 30).Shalat Dhuha dapat dilaksanakan sebagaimana shalat-shalat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat satu salam. Niat untuk sholat dhuha dari hati dan dilisankan dengan suara kecil, untuk lebih afdol dapat membaca do'a sebagai berikut:أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَىUshallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.Artinya:“Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”Kemudian untuk gerakan dan caranya sama seperti sholat sunnah pada lainya.Setelah salam atau selesai seluruh shalat kemudian membaca beberapa doa sebagai berikut.Doa pertama:اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَAllâhumma innad dlahâ’a dlahâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kâna harâman fa thahhirhu, wa inkâna ba‘îdan fa qarribhu, bi haqqi dlahâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika, âtinî mâ atayta ‘ibâdakas shâlihîn.Artinya:“Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rejekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”Doa kedua:اَللّٰهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكُ أُقَاتِلُAllâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.Artinya:“Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang.”Doa ketiga, dibaca sebanyak 40 atau 100 kali:رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُRabbighfir lî, warhamnî, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwâbur rahîm. Artinya, “Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah aku. Terimalah tobatku. Sungguh, Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang.” (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn, juz I, halaman 255).