Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Seperti Ibadahnya Para Nabi, Keutamaan Sholat Tarawih Malam Kesembilan Luar Biasa

Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang hanya bisa dilakukan di bulan Ramadan. Hukum sholat tarawih di bulan Ramadan berdasarkan penjelasan ulama adalah sunnah muakkad.

Meski ibadah sunnah, banyak umat muslim yang berlomba-lomba dalam menunaikan ibadah sholat tarawih untuk mendapatkan pahala. Bahkan, setiap malamnya sholat tarawih memiliki keutamaan masing-masing, termasuk keutamaan sholat tarawih malam kesembilan.

Sebagaimana yang kita ketahui, ibadah sunnah adalah amalan yang dilaksakan akan mendapatkan pahala dan jika tidak dilaksanakan maka tidak akan mendapatkan dosa.

Baik pelaksanaannya secara jamaah juga disunnahkan, sesuai pendapat Imam Nawawi di dalam kitabnya Al-Majmu’ mengutip penulis kitab Asy-Syamil yang berbunyi, “Berkata Abul-Abbas dan Abu Ishaq, “Sholat tarawih dengan berjamaah itu lebih afdhal daripada sholat tarawih sendirian, karena sudah disepakati oleh sahabat dan para ulama.”

Sholat tarawih yang hanya ada satu kali atau hanya ada di bulan ramadhan tentu sayang untuk dilewatkan. Harapan bagi setiap muslim yang taat untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan di bulan ramadhan.

Keutamaan sholat tarawih malam kesembilan

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالَى عِبَادَةَ النَّبِىِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

Artinya: Pada malam kesembilan, seakan-akan beribadah kepada Allah sebagaimana ibadahnya para Nabi.

Ibadahnya para nabi bisa dipastikan bagaimana kekhusukannya dan begitu menjiwai dalam beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana yang hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Muslim.

عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- صَلَّى حَتَّى انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ أَتَكَلَّفُ هَذَا وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ». رواه مسلم.

Dari Mughirah bin Syu’bah, bahwasannya Nabi saw. melaksanakan shalat hingga kedua mata kakinya bengkak. Lalu dikatakan kepadanya, “Mengapa engkau membebani dirimu, padahal Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab, “Bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?.” (HR. Muslim).

Kemudian ada hadist lain yang menerangkan tentang begaiamana Nabi Muhammad SAW dalam beribadah. Istri beliau, yakni Aisyah r.a. pernah menyaksikan kejadian yang sama, Nabi saw. shalat hingga bengkak kedua kakinya.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ». رواه مسلم.

Aisyah r.a. berkata, Rasulullah saw. ketika melaksanakan shalat maka beliau berdiri hingga kedua kakinya bengkak. Aisyah r.a. bertanya, “Wahai Rasulullah, Apa yang engkau perbuat, sedangkan dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni.” Lalu beliau menjawab, “Wahai Aisyah, bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?”. (HR. Muslim).

Demikian artikel tentang keutamaan sholat tarawih malam kesembilan. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi pemantik kita semua dalam beribadah kepada Allah SWT.