Sempat Tutup karena Covid-19, Jamaah Umrah Jawa Timur Bisa Berangkat dari Surabaya
Kabar Trenggalek -Jamaah umrah dari Provinsi Jawa Timur sempat mengalami penutupan karena pandemi Corona Virus Disaese (Covid-19), Selasa (22/03/2022).Akan tetapi, setelah sekian lama hampir 2 tahun tak bisa memberangkatkan umrah, kini jamaah umrah Jawa Timur bisa berangkat dari Surabaya.Kabar baik tersebut disampaikan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, saat melakukan kunjungan ke Surabaya.Pada kesempatan tersebut, Luhut menyempatkan diri untuk bertemu dengan para Kyai."Saya juga menyampaikan kabar baik kepada para Kyai bahwa dalam waktu dekat ini, keberangkatan jamaah umroh langsung dari Surabaya sudah dapat dilakukan," ujar Luhut, dikutip dari akun Instagram @luhut.pandjaitan.Menurut Luhut, saat ini daftar tunggu keberangkatan umroh untuk wilayah Jawa Timur sudah mencapai hampir 10 ribuan jamaah. Angka itu termasuk cukup besar.Pada kesempatan tersebut, Luhut juga meminta doa kepada Kyai agar tren baik pandemi ini tetap terjaga. Sehingga masyarakat bisa beribadah Ramadhan dan bersilaturahmi di Hari Raya nanti dengan suasana yang khidmat."Selain itu saya pun memohon doa agar seluruh komponen bangsa ini bisa bersatu dan tetap kompak sehingga seluruh pencapaian dan kemajuan bangsa ini bisa kita pertahankan bersama-sama," harap Luhut.Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa, memberangkatkan umrah pertama kalinya pada Senin (14/03/2022). Keberangkatan umrah dan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dibuka kembali mulai hari ini setelah ditutup selama 2 tahun dampak Pandemi COVID-19.Khofifah meminta Kanwil Kemenag untuk berkoordinasi dengan Amphuri. Sebab, animo jemaah ibadah umrah dari Jatim tinggi. Pihaknya meminta segala sesuatu kesiapsiagaan dan kehati-hatian harus tetap dijaga.Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur juga akan berkoordinasi intensif dengan KKP. Sehingga pada saat kepulangan jemaah umrah tetap melalui prosedur, seperti swab PCR karantina dan lainnya."Yang sudah disiapkan KKP, maka koordinasi Dinkes dan KKP harus dijaga. Apa yang kita lakukan, Pak Pangdam, Kapolda yang selama ini mengkoordinasikan kepulangan PMI dan PPLN tentu akan menjadi bagian yang terus dilakukan kewaspadaan bersama," tandasnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow