Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Sebagai Orang Tua Jangan Melarang Anak Menangis, Begini Dampaknya terhadap Anak

Kabar Trenggalek -  Menangis merupakan salah satu mekanisme yang dimiliki manusia untuk meluapkan perasaannya. Tak hanya pada anak-anak, orang dewasa pun juga bisa menangis untuk meluapkan emosi dan perasaannya.

Namun, ketika anak menangis, kebanyakan orang tua akan menyuruh anaknya berhenti menangis. Bahkan orang tua cenderung akan mengancam dan menakut-nakuti anak jika tidak berhenti menangis. Oleh karena itu, bagi Anda orang tua, jangan melarang anak menangis.

Memaksa anak untuk berhenti menangis dengan cara sepeti itu bukanlah cara yang bijaksana. Karena dengan menangis, anak sedang meluapkan dan menyampaikan perasaannya kepada orang lain. Dan menyuruh anak menghentikan tangisnya bukanlah solusi tentang hal-hal yang dirasakan anak.

Baca: Tips-Tips Mengasuh Supaya Anak Anda Rajin Membaca

Setidaknya, secara psikologi, ada beberapa hal yang dirasakan anak ketika orang tuanya menyuruh berhenti menangis dengan cara yang buruk.

1. Anak Akan Berfikir Apa yang Dirasakan Tidak Penting

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, anak-anak menangis untuk meluapkan emosinya. Sehingga ketika orang tua melarang untuk menangis, si anak bisa saja berfikir jika apa yang dirasakannya tidak penting bagi orang tuanya.

Meskipun orang tua melarang anaknya untuk menangis, perasaan tetap tidak bisa dipendam. Dan jika memaksa untuk dipendam akan berpengaruh pada perilaku anak.

Sehingga, suatu saat anak bisa saja menjadi tidak peduli dengan orang lain, terutama orang tuanya. Karena, anak-anak akan tumbuh dengan pengalaman hidup yang dimilikinya sedari kecil.

2. Anak Bisa Tidak Cinta Dirinya

Saat orang tua melarang anaknya untuk menangis, si anak akan berfikir untuk mengutamakan kepentingan orang lain dibanding dirinya. Karena, anak dipaksa menahan tangisan dari emosi yang dirasakan hanya untuk orang lain tidak terganggu dengan suara tangis.

Sehingga, si anak bisa berfikir dirinya tidak berharga di mata orang lain dan anak menjadi tidak cinta pada dirinya.

Selain itu, anak menjadi kebingungan dalam meluapkan emosinya. Karena hanya untuk menangis saja harus mempertimbangkan kenyamanan orang lain.

Baca: Rekomendasi Film Ramah Anak, Cocok untuk Kalian Tonton Bersama Buah Hati

3. Anak Menjadi Terasingkan

Ketika orang tua melarang anaknya untuk menangis, si anak akan berfikir tidak ada tempat yang nyaman untuk mencurahkan perasaannya.

Alhasil, kondisi tersebut dapat membuat anak merasa terasingkan dari orang tuanya sendiri. Bahkan anak bisa menjadi penyendiri karena terbiasa kondisi terasingkan.

Selain itu, jika anak mulai beranjak dewasa, bisa memengaruhi hubungan antara anak dan keluarga.

Sebagai kesimpulannya, ketika anak menangis, sebaiknya orang tua menanyakan kenapa sebab si anak menangis. Dan setelah itu orang tua memberikan solusi dari apa yang dirasakan anak.

Sekian, semoga bermanfaat.