Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Rumah Organik Trenggalek Bagikan Kiat-Kiat Berkebun Tanpa Lahan, Berikut Langkahnya

  • Pasangan muda Chikita (26) dan Rofiq (27) mengubah lahan terbatas mereka menjadi kebun produktif dengan konsep "Teraponik," memanfaatkan teras rumah sebagai lahan berkebun atau hidroponik. Awalnya, mereka berkebun untuk memenuhi kebutuhan pribadi, namun kini mereka mewarisi kegiatan berkebun dari ayah Chikita.
  • Melalui akun media sosial "Rumah Organik Trenggalek," mereka membagikan pengalaman dan tips seputar gaya hidup organik dan berkebun di Trenggalek. Selain berbagi informasi, mereka juga menjual hasil berkebun mereka, seperti sayuran segar dan buah-buahan organik, dengan tujuan membuat gaya hidup sehat lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat.
  • Rumah Organik Trenggalek memberikan 5 tips berkebun yang bisa diikuti oleh siapapun di rumah.
Bagi sebagian besar orang kegiatan berkebun membutuhkan lahan yang luas. Mungkin berkebun bisa dikatakan kegiatan yang membosankan. Namun, lain halnya dengan Chikita (26) dan suaminya Rofiq (27). Mereka membuktikan bahwa lahan terbatas dapat dijadikan sarana dalam berkebun.Mereka mengetahui betul, tak mempunyai lahan memang seringkali menjadi kendala utama untuk berkebun. Oleh karena itu, mereka memiliki cara sendiri untuk memanfaatkan lahan. Salah satunya memanfaatkan teras rumah yang kosong, mereka menyebutnya "Teraponik". Teraponik yaitu memanfaatkan teras rumah sebagai lahan untuk kebun atau hidroponik."Tidak punya lahan itu kan masalah utamanya ya untuk berkebun dan tidak punya lahan. Nah itu bisa memanfaatkan teras rumah kayak gitu kita punya edukasi namanya terraponik teras rumah sebagai lahan untuk kebun apapun atau hidroponik" ujar Rofiq.Pada awalnya, mereka pertama kali memulai kegiatan berkebun dengan tujuan sederhana yaitu, untuk mencukupi kebutuhan pribadi atau rumah tangga. Sekarang pasangan muda itu, meneruskan berkebun milik ayah dari Chikita.Selain itu, mereka ingin menerapkan gaya hidup sehat dengan menyuplai kebutuhan pangan melalui berkebun. Oleh karena itu, mereka juga menginginkan menebar hidup sehat.Mereka tidak hanya menjalani hidup sehat untuk diri mereka sendiri, tetapi mereka juga berbagi semangat itu melalui media sosial dengan akun bernama "Rumah Organik Trenggalek'. Di sini, mereka membagikan pengalaman dan tips seputar gaya hidup organik dan berkebun di Trenggalek.Selain berbagi cerita dan tips, mereka juga menjual beberapa bahan organik yang mereka hasilkan sendiri. Sayuran segar, buah-buahan, dan produk organik lainnya tersedia untuk umum. Tujuan mereka adalah membuat gaya hidup sehat lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat luas.

Tips Berkebun Ala Rumah Organik Trenggalek

1. Menanam Itu Mudah!

Rumah Organik memberikan tips yang pertama yaitu niat. Niat adalah hal yang utama dari perjalanan berkebun. Ini adalah komitmen hati yang mengarahkan energi untuk memberikan yang terbaik bagi tanaman yang akan tumbuh.Anggaplah berkebun sebagai kegiatan yang menyehatkan, bukan hanya fisik tetapi juga secara menyeluruh. Saat kita merawat tanaman, kita tidak hanya memberikan nutrisi bagi mereka, tetapi juga untuk diri kita sendiri.Kegiatan berkebun dapat menjadi bentuk terapi yang menenangkan, mengurangi stres, dan memberikan kebahagiaan yang mendalam."Dari awal adalah niatan. Niat itu pasti utama. dianggap sebagai ini berkebun itu Olahraga. Diusahakan untuk Jadi kayak hobi menyehatkan ya itu satu tipsnya itu" terang Rofiq.

2. Teraponik

Berkebun seringkali menjadi keinginan yang terhambat oleh kendala lahan. Sebagian besar dari kita mungkin pernah merasa frustrasi karena tidak memiliki ruang yang cukup. Namun, ada solusi menarik yang dihadirkan oleh Rumah Organik Trenggalek untuk mengatasi permasalahan ini yakni dengan metode Teraponik.Teraponik adalah jawaban bagi mereka yang ingin berkebun namun terkendala oleh keterbatasan lahan. Karena metode teraponik adalah memanfaatkan teras rumah sebagai ruang berkebun yang efektif. Dengan konsep ini, setiap teras yang sebelumnya mungkin terlihat tidak terpakai, dapat diubah menjadi area subur dan asri. Sehingga menyediakan tempat bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang.Selain itu, Teraponik bukan hanya solusi mengenai masalah lahan, tetapi juga merupakan cara yang efisien dan ramah lingkungan untuk berkebun. Dengan memanfaatkan ruang yang sudah ada di teras rumah, dapat mengurangi tekanan terhadap lahan terbuka.

3. Gunakan Barang Bekas

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa berkebun adalah kegiatan yang membutuhkan banyak usaha dan biaya. Pandangan ini sering muncul karena persepsi bahwa berkebun melibatkan kebutuhan-kebutuhan yang terlalu banyak.Namun, singkirkan pikiran seperti itu dan berpikir jangka panjang dalam dunia berkebun yang lebih ramah dan terjangkau, berkat solusi kreatif dari Rumah Organik TrenggalekMaka Rumah Organik Trenggalek menyarankan untuk menggunakan alat sederhana. Dengan menggunakan barang-barang bekas yang sudah ada di rumah sebagai media tanam. Bayangkan, kini dapat berkebun tanpa harus memikirkan biaya mahal untuk membeli perlengkapan khusus. Selain itu, Rumah Organik Trenggalek menyarankan menggunakan benih organik dan berkualitas"Untuk awal-awalnya sederhana saja tipsnya kita pakai barang-barang bekas. Misalnya bekas cat dan lain sebagainya. Kemudian untuk benihnya gubajan benih yang berkualitas yang pasti organik lah ya" kata Rofiq dilanjut Chikita.

4. Perawatan Intensif

Perawatan tanaman merupakan kunci utama untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan hasil yang memuaskan. Berkebun bukan hanya sekadar menanam benih dan berharap tumbuh dengan sendirinya. Setiap tanaman memiliki karakteristiknya sendiri yang perlu diperhatikan, dan inilah mengapa perawatan harian sangat penting.Selanjutnya, perhatikan daun-daun tanaman. Biasanya terdapat perubahan warna yang mencolok, bercak-bercak aneh, atau bahkan daun yang layu, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah. Misalnya, daun kuning mungkin menunjukkan kekurangan nutrisi tertentu, sedangkan bercak cokelat bisa mengindikasikan serangan hama atau penyakit.Selain itu, periksa kemungkinan adanya hama atau penyakit. Jika tanaman Anda terlihat kurang sehat atau daunnya rusak, bisa jadi ada serangan hama yang perlu segera diatasi. Ini dapat mencakup keberadaan ulat, kutu, atau serangga lain yang dapat merugikan tanaman.Rumah Organik Trenggalek menekankan untuk menyirami tanaman-tanaman. Bahwa perawatan itu, termasuk memberikan nutrisi dan air."Usahakan perawatannya itu secara maksimal yaitu setiap hari harus di cek. Dalam satu hari tanaman lihat, pasti karakteristik tanaman itu beda beda ya. Mulai dari daun-daunnya, Misalnya oh nanti mungkin ada hamanya dan tanahnya yang harus digemburkan. Jadi intinya itu harus perawatan setiap hari minimal lah. Jangan lupa perawatan itu termasuk ya kayak disiram" kata Rofiq.

5. Konsisten

Rumah Organik Trenggalek menjelaskan untuk selalu konsisten. Jangan pantang menyerah ketika melihat tanaman mengalami kendala. Sebaiknya, gunakan sebagai kesempatan untuk memperbaiki metode atau strategi yang mungkin tidak efektif.Meski tanaman-tanaman terserang oleh hama, maka harus segera mengatasi. Mengatasi serangan hama pada tanaman dengan cepat adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan tanaman. Hama dapat merusak tanaman dengan cepat, dan tindakan yang tepat waktu dapat mencegah kerusakan yang lebih lanjut.

Menanam dari Bahan Organik

[caption id="attachment_57975" align=aligncenter width=1280]Tanaman buah stroberi di Rumah Organik Trenggalek/Foto: Dok. Rumah Organik Trenggalek Tanaman buah stroberi di Rumah Organik Trenggalek/Foto: Dok. Rumah Organik Trenggalek[/caption]Bagi Rofiq menanam itu merupakan hal yang simple. Dikarenakan menanam hanya membutuhkan tanah serta bibitnya. Ia juga menjelaskan bahan bahan lainnya seperti pupuk ialah mencukupi nutrisi."apa sih yang dibutuhkan? cuma tanah sama bibit. Nah yang lainnya itu adalah supporting, kayak ya pupuk dan sebagainya. Seperti nutrisi gitu. Cuma yang utama kan air kan sebenarnya, nutrisi utama tanamannya cuma air. Nah untuk mencukupi ya ditambah lah pupuk. Sebenarnya cuma itu saja se simple itu" ujar Rofiq.Selain itu, jika menanam menggunakan bahan organik. Rumah Organik Trenggalek menyarankan untuk menggunakan pupuk kandang dan bibit. Selain pupuk kadang, mereka juga memanfaatkan pupuk dari bahan makanan. Misalnya dari kulit sisa-sisa dari bawang merah dan bawang putih yang mampu mengusir kutu di tanaman."terus pupuk kalau bisa itu kayak pupuk kandang aja gitu loh, kita juga manfaatin jadi enggak foodways kan" kata Chikita.Mereka menghindari penggunaan pupuk pestisida, dikarenakan pupuk pestisida yang menempel pada tanaman dapat menumpuk jika mengonsumsi dari hasil tanaman."Nah kita beli sayur gitu di pasar atau di luar lah Kita kan nggak tahu toh itu tuh nanamnya gimana Terus juga biasanya Sering pakai pestisida gitu-gitu kan Nah itu kan lama-kelamaan kan juga numpuk di di kita gitu kalau kita konsumsi terus-menerus itu eee untuk jangka panjang tuh enggak bagus juga gitu" tambah Chikita.Sehingga tanaman-tanaman itu tetap sehat tidak tercampur bahan kimia. Meskipun hasil yang mereka tanam tidak terlalu besar tetapi masih sehat untuk dikonsumsi." Eh, pokoknya tips organik itu memang hasilnya enggak terlalu besar sehingga terlalu kayak pakai pestisida mundul-menul gitu kan, cuma gapapa gak masalah yang penting sehat" tambah Rofiq dilanjut Chikita.

Bonus: Hindari Kesalahan Ini

Rofiq dan Chikita juga membeberkan kesalahan yang perlu dihindari. Hal ini berdasarkan pengalaman yang pernah mereka alami. Saat bercocok tanam, kerap kali hama menyerang tanamannya. Serangan hama membuat mereka risau, pasalnya hama sudah menyerang ke tanaman lain.Mengatasi kesalahan atau masalah yang muncul dalam berkebun memerlukan tindakan cepat dan tepat. Rofiq berbagi pengalamannya, menunjukkan pentingnya penanganan segera ketika tanaman mengalami serangan hama. Dalam penjelasannya, ia menekankan bahwa kesalahan seperti itu harus segera diatasi untuk mencegah kerusakan yang lebih lanjut.Rofiq menyampaikan bahwa ketika hama sudah menyerang, penanganan harus dilakukan sesegera mungkin. Ia merekomendasikan penggunaan pestisida alami dalam waktu satu minggu setelah serangan pertama. Namun, jika penggunaan pestisida alami tidak efektif, langkah berikutnya adalah mengisolasi tanaman yang terinfeksi. Memindahkan tanaman adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran hama ke tanaman lain.Ia menjelaskan bahwa tanaman yang terinfeksi tidak hanya membahayakan tanaman satu tetapi juga dapat menjadi sumber penularan hama ke tanaman sekitarnya. Rofiq menekankan agar tanaman yang terinfeksi segera dipisahkan dan diisolasi. Ini adalah tindakan efektif yang dapat membantu melindungi keseluruhan kebun dari risiko penyebaran hama."ketika ada hama menyerang ya, ketika ada mama menyerang itu harus bebas ditangani seperti itu, pokoknya misal nih dalam waktu 1 minggu itu dipakai kasih pestisida alami enggak enggak bisa gitu ya enggak mempan gitu ya itu kalau bisa harus dikarantina segera. Jadi tanaman itu harus dipisahkan dari yang lain jadi misalkan yang lain kalau misal pokoknya harus dipisah lah jangan sampai menyebar ke yang lain" terang Rofiq.Selain itu, Rofiq menjelaskan ciri-ciri tanaman yang terserang oleh hama. Diantaranya, adanya serbuk-serbuk di daun, tanaman yang layu terus-menerus, dan keberadaan hama kecil merupakan tanda-tanda serangan hama. Itu merupakan penjelasan untuk mengidentifikasi gejala serangan hama pada tahap awal."Ciri-cirinya paling gampang ditemukan ya itu biasanya itu ada kayak bubuk-bubuknya jadi tanaman itu layu terus ada kayak hewan kecil-kecil gitu. Jadi kayak mati kering semakin lama ini semakin kering kayak gini. Nah, kan udah ada tanda-tanda misal di satu tanaman kayak gini ya Ini udah ketahuan nih kayak gini ada putih-putihnya kayak gitu. Nah itu harus segera di atasi entah itu dipindahkan atau dipotong" jelas Rofiq.Rofiq menyoroti konsekuensi fatal yang mungkin terjadi jika serangan hama tidak ditangani. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada hasil panen. Oleh karena itu, sterilisasi atau tindakan lain yang dapat memastikan penanganan serangan hama dengan efektif menjadi langkah yang krusial.