Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Ratusan Kios Pasar Pon Trenggalek Plin Plan Buka: Punya Kios Lain 

Pasar Pon Trenggalek memiliki kios yang kadang buka kadang tutup. Kios yang plin plan dihitung Dinas Koperasi Mikro dan Perdagangan (Diskomidag) Trenggalek sebanyak ratusan. 

Pedagang yang plin plan buka tersebut karena memiliki pasar yang lain. Hal itu dibenarkan Saniran, Kepala Diskomidag Trenggalek, totalnya sebanyak 131 pedagang kadang buka, kadang tutup.

"131 kios yang kadang buka kadang tutup menurut pengakuan pedagang kios saat pasaran tertentu seperti, Pon; Wage; Kliwon; memiliki kios di pasar lain, sehingga kios di Pasar Pon Trenggalek tutup," terangnya. 

Kondisi itu bertolak belakang dengan hasil survei yang dilakukan Diskomidag kepada pengunjung. Kata Saniran, pembeli meminta ketika masuk pasar pon barang yang akan dibeli lengkap. 

"Kami sudah melakukan survei di pasar, pembeli meminta ketersediaan barang sudah paripurna, artinya barang didalam lengkap," akunya. 

Kemegahan pasar itu juga memiliki pedagang yang aktif. Data Diskomidag menunjukkan 252 kios yang buka. Sementara sebanyak 22 kios yang tidak aktif dan mendapat teguran dilakukan penyitaan. 

"Pendataan kami cek yang sudah aktif berapa, kemudian kami layangkan surat kios yang tutup. Kemudian, 71 pedagang melakukan respon siap aktif kembali dan sudah menata barang dagangan," paparnya. 

Sejumlah 22 kios di Pasar Pon Trenggalek telah dinyatakan ditarik. Karena, selama tiga kali proses penyuratan pedagang tidak melakukan respons sama sekali. Sehingga Diskomidag melakukan tindakan tegas. 

"22 dinyatakan tidak respon kami tarik dan nanti kami akan tindak lanjuti setelah Perda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah [PDRD] diundangkan. Mulai dari diumumkan lelang dan teknis melalui Peraturan Bupati (Perbup)," ungkap Saniran.

Pedagang di dalam Pasar Pon menghadapi goncangan dan tantangan dengan adanya pasar online. Menurut Saniran, pasar online pengaruhi nilai penjualan cukup drastis. 

"Kami juga memperhatikan kondisi ekonomi yang ada dan ditengah maraknya jual beli online sehingga ada dampak di pasar pon, semoga ini bisa menjadi tantangan kedepan dan siapa tau nantinya akan ramai," ujarnya.  

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *