Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Produsen Keripik Pisang dan Kembang Goyang di Trenggalek Untung Ganda Saat Ramadan

  • 13 Mar 2025 12:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Jajanan tradisional keripik pisang dan kembang goyang laris manis selama bulan Ramadan, terutama menjelang Hari Raya. Camilan ini selalu menjadi pilihan sebagai pelengkap hidangan di meja saat Lebaran tiba.  

    Winarsih (47), warga Dusun Watu Dhukun, Desa Sukorame, merupakan produsen keripik pisang dan kembang goyang yang mengaku penjualannya meningkat drastis selama Ramadan.  

    "Jika di bulan lain saya hanya produksi tiga atau empat hari sekali, saat Ramadan saya bisa produksi setiap hari untuk memenuhi permintaan pelanggan," ujarnya.  

    Winarsih memulai usahanya enam tahun lalu. Dalam sekali produksi, ia bisa menghasilkan belasan kilogram kembang goyang serta 5 hingga 10 kilogram keripik pisang, tergantung ketersediaan bahan.  

    "Keripik pisang saya jual dengan harga Rp50.000 per kilogram, sedangkan kembang goyang Rp40.000 per kilogram. Meski menjelang Hari Raya, saya tidak pernah menaikkan harga jajanan yang saya jual," jelasnya.  

    Mayoritas produknya dipasarkan di toko oleh-oleh dan pasar, yang mengalami lonjakan permintaan menjelang Lebaran. Selain itu, ia juga melayani pembelian eceran bagi pelanggan yang datang langsung ke rumahnya.  

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    "Jika mendekati Hari Raya, toko oleh-oleh dan pedagang pasar biasanya memesan dalam jumlah besar. Jadi, saya berusaha meningkatkan produksi sejak awal bulan agar bisa beristirahat menjelang puasa ke-20," ungkapnya.  

    Winarsih sempat khawatir ketika muncul isu salah satu merek minyak yang tidak sesuai takaran, karena ia selalu menggunakan merek tersebut dalam produksinya. Namun, setelah dicek, ia tidak menemukan adanya kekurangan dalam takarannya.  

    "Dalam sebulan Ramadan ini, omzet saya bisa mencapai Rp11 juta hingga Rp14 juta, jauh lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan biasa yang hanya sekitar Rp5 juta," tandasnya.  

    Untuk membantu produksinya, Winarsih biasa mengajak tiga warga sekitar. Mereka membantunya dalam proses pembuatan kembang goyang maupun keripik pisang.  

    "Hari ini saya membuat adonan 8 kilogram kembang goyang yang menghasilkan lebih dari 13 kilogram kue kembang goyang. Sedangkan untuk keripik pisang, saya hanya bisa memproduksi 5 kilogram karena persediaan pisang kepok sedang langka," terangnya.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf