KABARTRENGGALEK.com - Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama 3 - 20 Juli 2021, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengaku, jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Trenggalek sudah meninjau pelaksanaan program vaksinasi dan rapid test. Peninjauan itu sudah dilakukan di Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek; Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan; dan Desa Melis, Kecamatan Gandusari, pada Senin (05/07) kemarin.
"Kami akan memantau desa-desa di 14 kecamatan untuk memastikan salah satu program dari PPKM Darurat ini benar-benar terlaksana,” kata pria yang biasa disapa Mas Ipin itu pada Rabu (07/07).
Menurut Mas Ipin, pelacakan (tracing) yang dilakukan di desa-desa bertujuan untuk percepatan penekanan kasus Covid-19.
Warga yang hasil tes cepat antigennya reaktif akan menjalani tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Jika positif, tim Dinas Kesehatan akan melacak kontak erat yang bersangkutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, Dr Saeroni mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar target vaksinasi dan tes cepat antigen itu dapat tercapai.
Kendati dalam pelaksanaannya, muncul hambatan distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Sedangkan vaksin yang ada sudah didistribusikan ke puskesmas-puskesmas. Sehingga, vaksin yang sebelumnya disimpan di gudang penyimpanan, mayoritas sudah didistribusikan ke puskesmas-puskesmas.
"Sekarang di gudang dinas tinggal 46 vial vaksin buatan Sinovac. Sudah hampir habis," ucap Dr Saeroni.
Di sisi lain, menindaklanjuti hambatan pendistribusian vaksinasi, menurut Saeroni, Pemerintah Kabupaten Trenggalek sudah mengirim surat ke Pemprov Jatim agar distribusi vaksin ke wilayahnya berjalan lancar.
“Hari ini kami dijanjikan untuk kedatangan vaksin lagi, yang akan kami pakai untuk kelanjutan program ini,” sambung Dr Saeroni.
Selain pemerintah daerah yang mengajukan permintaan vaksin ke Pemprov Jatim, usaha mendatangkan vaksin ke Trenggalek juga ditunjang dari Kepolisian dan TNI. Saeroni mengatakan, Kepolisian dan TNI juga telah mengajukan permintaan vaksin kepada jajaran di atasnya untuk Kabupaten Trenggalek.
“Kami berusaha untuk mempercepat program ini. Sehingga jika dulu vaksinasi dilakukan di Puskesmas, saat ini kami mendekatkan diri ke masyarakat dengan menggelarnya di desa-desa,” pungkas Dr Saeroni.