Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Potret Iklan Mudik dan Lebaran di Zaman Kolonial Belanda

Kemeriahan Hari Raya Idul Fitri tidak saja terjadi setelah Indonesia merdeka. Bahkan, sejak zaman pemerintahan Kolonial Belanda, kemeriahan Hari Raya Idul Fitri sudah terekam jelas.Ada berbagai momen-momen unik yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, seperti iklan perusahaan zaman Kolonial Belanda menjelang lebaran. Oleh karena itu, artikel ini membahas potret iklan mudik dan lebaran di zaman Kolonial Belanda.Sejak zaman Kolonial Belanda, Hari Raya Idul Fitri selalu identik dengan kemeriahan, sebab umat islam merayakan keberhasilan melewati ujian puasa satu bulan penuh. Selain itu, Hari Raya Idul Fitri sangat meriah karena dijadikan momen untuk berkumpulnya sanak keluarga.Kemeriahan tersebut dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan, baik perusahaan milik Pemerintahan Kolonial maupun swasta untuk memasang iklan di berbagai surat kabar.Berikut ini kami hadirkan berbagai iklan era pemerintahan Kolonial Belanda untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

1. Iklan Layanan Kereta Api untuk Mudik

[caption id="attachment_33523" align=aligncenter width=1083] Iklan Layanan Kereta Api untuk Mudik/Foto: @potretlawas[/caption]Iklan layanan kereta api Staatsspoorwegen ini keluar menjelang Lebaran 1937 yang diterbitkan oleh koran Pemandangan terbitan Batavia-Centruum pada hari Kamis 2 Desember 1937.Iklan ini mengajak masyarakat memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Fitri yang datang sekali dalam setahun untuk mudik atau menengok sanak famili.Uniknya, layanan kereta api Staatsspoorwegen juga menawarkan kenyamanan pemudik saat perjalanan jauh. Dengan jendela kereta api yang sudah ditutupi kaca, dapat mencegah wajah pemudik menjadi mesum (baca: kusam) karena terpaan angin dan debu.

2. Iklan Layanan Kereta Api untuk Mudik

[caption id="attachment_33520" align=aligncenter width=1262] Iklan Layanan Kereta Api untuk Mudik/Foto: @potretlawas[/caption]Tidak jauh berbeda dengan iklan yang pertama, iklan yang kedua ini juga berisikan ajakan untuk menggunakan kereta api untuk mudik yang dikeluarkan oleh perusahaan kereta api Staatsspoorwegen.Bedanya, iklan ini diterbitkan oleh Majalah Penjebar Semangat edisi Lebaran terbitan Surabaya pada tanggal 4 Desember 1937. Iklan ini juga diterbitkan oleh koran Sipatahoenan di Bandung dan koran Matahari di Semarang.Selain menawarkan kesegaran wajah para pemudik jika menaiki kereta api, perusahaan kereta api Staatsspoorwegen menawarkan kemurahan bila dibandingkan dengan transportasi lainnya.

3. Iklan Rumah Makan

[caption id="attachment_33524" align=aligncenter width=418] Iklan Rumah Makan/Foto: delpher[/caption]Merasakan bingung karena ditinggal merayakan Lebaran oleh asisten rumah tangga tidak hanya dialami oleh keluarga zaman sekarang saja. Terbukti di era pemerintahan kolonial Belanda banyak rumah makan atau restoran memasang iklan di surat kabar.Rumah makan itu menggaet pengunjung dengan latar belakang dari keluarga yang ditinggalkan para asisten rumah tangganya.Salah satu yang terekam adalah iklan yang dipasang oleh Rijswijk 1 Park Hotel di surat kabar Bataviaasch nieuwsblad pada tanggal 25 Januari 1933.Rumah makan itu menyewakan salah satu ruang makannya yang bernama HOCO dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang untuk dimanfaatkan oleh keluarga yang ditinggal Lebaran oleh asisten rumah tangganya.Demikian artikel tentang potret iklan mudik dan lebaran di zaman Kolonial Belanda. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda semua.