KBRT - Bangunan kecil di pojok timur Alun-Alun Trenggalek yang digadang-gadang menjadi ruang baca ramah anak dan remaja, kini tampak sunyi dan tertutup rapat. Tulisan “closed” menggantung di pintu kaca, mencerminkan kenyataan bahwa fasilitas pojok baca itu kini nyaris tak berfungsi.
Berdasarkan pantauan Kabar Trenggalek, pojok baca tersebut kini sangat jarang dibuka. Domah, pedagang yang lapaknya berada tepat di sebelah bangunan pojok baca, mengatakan bahwa fasilitas itu bahkan tak dibuka seminggu penuh dalam sebulan.
“Dalam satu bulan, pojok baca alun-alun dibuka tak genap seminggu,” ujar Domah.
Dulu, ketika program car free day rutin digelar, pojok baca sempat ramai dikunjungi anak-anak yang selesai bermain di taman. Namun kini, fasilitas yang menyimpan ribuan judul buku itu seolah dilupakan.
Prayudha (40), warga Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan, mengaku sering mengajak anaknya bermain di taman alun-alun. Ia menyayangkan kondisi pojok baca yang tak lagi difungsikan secara maksimal.
“Penyebab pojok baca mandek itu kurangnya evaluasi. Kendalanya tidak dicari tahu, apakah bacaannya yang kurang menarik atau bagaimana, terlebih malah jarang dibuka,” ucap Yudha.
Ia mengenang saat anak pertamanya masih duduk di bangku sekolah dasar, kerap memintanya mampir ke pojok baca untuk meminjam buku. Menurutnya, keberadaan perpustakaan mini di ruang terbuka semacam itu merupakan fasilitas langka yang seharusnya bisa membentuk kebiasaan membaca sejak dini.
“Kalau dibuka, setelah atau sebelum bermain anak-anak bisa dibujuk untuk pergi membaca. Tapi sekarang jarang buka, padahal anak-anak itu ramai kesini saat hari libur, bukan di hari biasa,” sambungnya.
Istri Yudha, Septina (38), turut menyayangkan kondisi pojok baca tersebut. Menurutnya, buku-buku yang disediakan sangat menarik bagi anak-anak usia sekolah dasar. Ia berharap pemerintah kembali mengaktifkan fungsi pojok baca, terutama di hari libur saat pengunjung ramai.
“Ini kan daya tarik anak-anak, kalau bisa ya diaktifkan lagi. Sayang sudah dibangun bagus tapi jarang dibuka,” kata Septina.
Hingga berita ini ditulis, pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Trenggalek selaku pengelola pojok baca masih belum dapat dikonfirmasi.
Kabar Trenggalek - Mata Rakyat
Editor:Zamz