Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Pengrajin Batik Trenggalek Rutin Terima Pesanan dari Kalimantan

  • 18 Jun 2025 12:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Salah satu pengrajin batik asal Trenggalek, Jawa Timur, rutin mengirim pesanan ke luar pulau, tepatnya ke Kalimantan. Torehan malam karyanya yang khas membuat pelanggan setia tak pernah bosan.

    Adalah Partini (52), pengrajin batik asal Dusun Jampi, Desa Ngentrong, Kecamatan Karangan, yang sejak 2017 konsisten menerima pesanan dari Pulau Kalimantan.

    “Saat itu saya kebetulan membuka pameran batik di acara nasional di Jakarta. Berhadapan dengan tempat saya berdiri, ada pameran milik orang Kalimantan. Itu awal mula batik saya disukai mereka,” ujar Partini.

    Kini, Partini sedang mengerjakan pesanan sebanyak 25 kain batik bermotif Dayak. Dengan sabar, ia meniup canting sebelum menorehkan malam ke kain untuk membentuk motif yang diinginkan.

    Ia menjelaskan, proses produksinya menggunakan dua teknik, yakni teknik tulis dan cap. Pesanan dari Kalimantan ini pun dikerjakan dengan gabungan keduanya, sesuai permintaan pelanggan.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Pernah satu kali dari Kalimantan pesan 50 lembar kain batik. Karena yang nyanting cuma saya, jadi proses pewarnaan setelahnya saya sewa empat karyawan dari warga sini,” terangnya.

    Tak hanya dari Kalimantan, bulan ini Partini juga mengerjakan pesanan lima kain batik dari Pasuruan dan sepasang dari Dongko. Ia mengungkapkan, meskipun bisa membuat motif khas Trenggalek, justru pelanggannya banyak berasal dari luar daerah.

    Satu lembar batik tulis dengan pewarnaan alami dijual mulai harga Rp400 ribu, tergantung tingkat kesulitan motif dan pilihan warna.

    “Warga sekitar sini ya tetap ada yang beli, tetapi jarang. Kalau ada pun paling sering yang pesan orang punya hajatan nikah,” tandasnya.

    Saat ditemui, Partini mengenakan baju hasil karyanya sendiri dengan motif klasik rujak senthe. Ia menyebut, motif batik klasik harganya lebih mahal karena proses pengerjaannya jauh lebih rumit dan memakan waktu.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz