Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Nyedot Anggaran 184 Juta, Perbaikan Jalan Pule Trenggalek Bikin Gigit Jari 

Kubah Migunani

Kabar Trenggalek - Perbaikan jalan Bangunsari-Prapatan, Kecamatan Pule, Trenggalek, bikin gigit jari. Pasalnya, warga geram menduga pengerjaan jalan tak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga dapat menurunkan kualitas jalan kabupaten, Senin (02/01/2023).

Plakat informasi paket pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Trenggalek, menginformasikan bahwa proyek perbaikan jalan Pule Trenggalek bersumber anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2022. 

Nilai anggaran perbaikan jalan Bangunsari-Prapatan itu mencapai Rp 184.817.000. Adapun proses pengerjaan dimulai pada Sabtu (24/12/2022) dengan target selesai pada Rabu (28/12/2022), dengan penyedia jasa CV. Gunung Jaas.

Willy Pratama, warga RT 40/RW 20, Dusun Bangunsari, Desa/Kecamatan Pule, mengatakan, proyek Jalan Bangunsari-Prapatan dengan panjang 176 meter mulai dikerjakan pada Senin (26/12/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. 

Namun esok harinya, kondisi jalan sudah ada yang rusak. Kerusakan tersebut memperkuat dugaan warga terkait pembangunan jalan tidak sesuai SOP. 

"Untuk proyek jalan itu memang kualitasnya sangat buruk. Dari pengerjaannya itu mungkin sudah menyalahi aturan karena sewaktu pengerjaan, badan jalan itu kondisinya basah, banyak lumpur," kata Willy, saat ditemui di Pemdes Pule.

Willy mengaku, penggelaran material sebagian tidak menggunakan alat. Ketika penggelaran material dengan cara manual, maka memerlukan waktu lebih lama. 

"Jadi membuat kurang panas dan sebagainya," ujarnya. 

Dari hasil pengamatan Willy, ia menduga kalau proses pengerjaan tidak sesuai SOP dan spesifikasi jalan kabupaten. 

Willy menjelaskan, persoalan dugaan proyek tak sesuai spesifikasi sudah mendapat atensi dari dinas teknis terkait. Tepatnya pada Selasa (27/12/2022), dinas yang berkaitan telah mengambil sampel aspal dari proyek jalan Bangunsari-Prapatan.

"Ada dari dinas waktu cek lokasi, itu banyak yang pecah sewaktu dibor mau di lab, padahal seharusnya itu utuh. Tapi hasilnya belum keluar," jelas Willy.

Di waktu yang sama, Willy mengatakan, proses perbaikan rencananya hendak diperbaiki lagi, tapi kemudian urung dilakukan. 

"Tak jadi karena terkendala aspal dari AMP habis," ujarnya. 

Sebagai warga, Willy merasa merugi dengan proyek pekerjaan Jalan Bangunsari-Prapatan yang diduga tak sesuai spesifikasi karena jalan itu merupakan jalur transportasi utama. Selain itu, pengajuan rencana peningkatan jalan tidak gampang, dan realisasinya pun butuh waktu lama. 

"Jadi, masyarakat berharap pekerjaan di Pule ini seharusnya sesuai spesifikasi biar awet. Itu nanti selepas masa perawatan selama 6 bulan, kemudian rusak lagi, dan kita mengajukan lagi kan susah," terang Willy.

Di sisi lain, Kepala Desa/Kecamatan Pule, Purwadi mengaku tak tahu menahu perihal pengerjaan proyek Jalan Bangunsari-Prapatan, karena pengerjaan proyek tidak berkirim surat ke pemerintah desa. 

"Tidak ada surat masuk," ucapnya singkat 

Hingga berita ini diterbitkan, Kabar Trenggalek berusaha mengonfirmasi pihak terkait untuk mengetahui lebih jelas soal pembangunan jalan raya di Kecamatan Pule. 

Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *