Ngopi Santai di Warkop Mewah Trenggalek sambil Menikmati Hembusan Angin Sawah
Motor roda dua berjejer rapi memenuhi tempat parkir di wilayah Dosari, Kelurahan Surodakan, Kabupaten Trenggalek. Para pemilik motor itu terlihat sedang ngopi santai di Warung Kopi Mepet Sawah (Warkop Mewah), Rabu (24/04/2024).Ngopi di Warkop Mewah Trenggalek terasa santai karena ada hembusan semilir angin dari sawah. Suasana ngopi juga sejuk karena ada pohon-pohon di sekitar warkop. Mulai dari pohon trembesi, ketapang, dan kelapa.luasan Warkop Mewah sekitar 60 × 8 meter. Pohon-pohon yang rindang itu dipasangi kain poleng, sebuah kain dengan motif kotak-kotak hitam putih yang sering ditemukan di Pulau Bali.Pengunjung tak perlu khawatir jika ada angin kencang. Sebab, angin dari arah sawah diredam oleh tanaman di seberang sungai. Ada pohon pisang, pepaya, ketela dan lain-lain.Menu di Warkop Mewah cukup sederhana. Mulai dari kopi, minuman dingin, jajan, serta nasi campur. Harganya terjangkau. Secangkir kopi hitam bisa didapatkan cukup dengan Rp.4 ribu.Bangun Mahendra (30), salah satu pengelola Warkop Mewah menceritakan berdirinya tempat ngopi yang berdekatan dengan sawah itu. Awalnya, Warkop Mewah dibuka tahun 2021, saat pandemi Covid-19."Kan saya dulu 2017 pernah buka Warkop Wayang di barat lampu merah Terminal Bus Trenggalek. Kena covid, gak bisa apa-apa. Lalu diajak kakak bukak usaha di sini," ujar Bangun saat ditemui Kabar Trenggalek di Warkop Mewah.Bangun bersama kakaknya, Hantin Kojat Siwi (34), membuka Warkop Mewah dengan dibantu adiknya, Bagus Ardiana (24). Mulanya, Kojat mengeluarkan modal sekitar Rp20 juta untuk membuat bangunan utama."Awalnya ngepaskan modal, nyukupkan bangunan tengah. Seiring berjalannya waktu, pengunjung semakin bertambah, jadi bisa nambah fasilitas. Seperti toilet, bangunan tempat ngopi baru. Alhamdulillah," ucap Bangun.Saat ini, Warkop Mewah dikelola oleh 4 orang, yaitu Bangun, Kojat, Prasetyo, dan Ade. Sehari-harinya, Bangun mendapat bagian untuk belanja keperluan warkop. Prasetyo berjaga di shift pagi dan Ade malam hari."Warkop Mewah buka setiap hari jam 8 pagi sampai 12 malam, close order. Libur hari-hari penting, sakdangange. Sabtu-Minggu buka. Ketika urgent, ketika pengen libur, ya libur, menyesuaikan kondisi," ungkap Bangun.Setiap harinya, pengunjung Warkop Mewah bisa mencapai ratusan. Paling ramai pengunjung yaitu di siang hari saat jam istirahat."Biasanya ramai siang saat jam istirahat. Banyak pegawai juga yang ngopi di sini," kata Bangun.Bangun menyampaikan, Warkop Mewah juga mengadakan nonton bareng (nobar) sepak bola di malam hari. Nobar itu biasanya untuk ajang Piala Asia, EURO, Piala Dunia, dan sebagainya. Pengunjung warkop semakin ramai saat nobar."Tambah ramai, pengunjung meningkat kalau ada nobar. Yang paling seru euforia penonton. Antusias nonton sepak bola besar. Teriak-teriaknya seru," ujarnya.Bangun dan teman-temannya punya semangat untuk membuat usaha di tempat lahirnya. Mengingat, banyak anak-anak muda Trenggalek yang kerja di luar kota. Oleh karena itu, Bangun ingin membuat tempat usaha yang nyaman serta terus mengembangkannya lagi."Pengunjung mohon bersabar kalau bakulnya gak jelas. Dan semoga bisa ngopi nyaman, ngopi santai dan esis di sini," tandas Bangun.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *