Meski Tetap Operasional, Pembayaran 4 Dapur MBG di Trenggalek Nyantol di Pusat

Empat dapur MBG di Trenggalek masih belum menerima pembayaran meski sebelas lainnya sudah diselesaikan. Satgas berharap solusi cepat tanpa ganggu pelayanan.

KBRT – Sejumlah dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Trenggalek sebelumnya terdampak keterlambatan pembayaran. Dari total 15 dapur yang sempat tersendat, kini tersisa empat dapur yang belum menerima pembayaran.

Wakil Ketua Satgas MBG Trenggalek, Saeroni, menjelaskan bahwa sebagian besar dapur yang terdampak sudah diselesaikan pembayarannya.

“Di Kabupaten Trenggalek ada yang terdampak terkait dengan telat pembayaran, awalnya 15, kemudian tanggal 12 November 2025 itu sudah terbayar yang 11 dapur MBG, tinggal ada 4 dapur yang belum terbayar," katanya Kamis (20/11/2025).

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya menjelaskan saat ini sudah ditindaklanjuti tim khusus Badan Gizi Nasional (BGN) Senin (17/11/2025) lalu, Satgas berharap semoga cepat ada solusi dan terbayar semua sehingga pelayanan MBG tidak terganggu.

Ia menegaskan, empat dapur tersebut tetap menjalankan layanan seperti biasa meski pembayaran belum masuk.

“Yang 4 meski belum terbayar tetap operasional,” imbuhnya.

Sebelumnya, Saeroni juga menyampaikan perkembangan jumlah dapur MBG yang sudah dinyatakan siap beroperasi. Dari total 68 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terdaftar, sebanyak 42 dapur telah resmi beroperasi.

“Untuk MBG di Kabupaten Trenggalek ini yang operasional sudah bertambah, ya, menjadi 42 dapur,” ujar Saeroni, Kamis (20/11/2025).

Ia menegaskan bahwa keputusan penentuan kelayakan dapur sepenuhnya berada pada Badan Gizi Nasional (BGN) setelah melalui proses verifikasi administrasi, termasuk kelengkapan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

“Dari yang sudah terdaftar itu, nanti keputusannya apakah bisa operasional atau tidak, itu langsung dari BGN,” kata Saeroni yang juga menjabat Asisten I Setda Trenggalek.

Menurutnya, sejumlah yayasan mulai mengurus SLHS melalui platform Online Single Submission (OSS), namun proses penerbitan sertifikat berjalan bertahap.

“SLHS ini masih terus berproses ke OSS. Sudah mulai ada yang mendaftar dan nanti berlanjut sampai terbit sertifikatnya,” jelasnya.

Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.