Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Mengenal Desa Wisata, Predikat Melekat Trenggalek: Karakteristik hingga Strategi Pengembangan

Desa Wisata bisa dikatakan sebagai produk pariwisata di pedesaan yang menawarkan pengalaman hidup di desa, daya tarik alam sekitar, budaya dan tradisi masyarakat lokal untuk menarik kedatangan wisatawan.

  • 26 Dec 2024 09:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Trenggalek memiliki 72 desa wisata dengan empat desa masuk nominasi Anugerah Desa Wisata 2023.
    • Desa wisata berperan meningkatkan ekonomi lokal, namun masih menghadapi tantangan pengelolaan.
    • Strategi 3C (Commitment, Competence, Change Agent) dapat mempercepat pengembangan desa wisata.

    Trenggalek menjadi salah satu kabupaten dengan Desa Wisata paling menjamur di beberapa tahun terakhir. Terciptanya banyak Desa Wisata di Trenggalek menjadi ajang promosi daerah demi peningkatan ekonomi wisata masyarakat Trenggalek.

    Beberapa desa wisata trenggalek yang menjadi daya tarik adalah Desa Wisata Pandean dan Desa Wisata Sawahan.

    Trenggalek sendiri memiliki 75 Desa Wisata, dimana 4 diantaranya berhasil dapat masuk nominasi 300 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata tahun 2023 lalu.

    Namun tahukah kamu apa itu desa wisata, dilansir dari buku Potensi Pengembangan Kampung Wisata karya Indah Nur Agustiani, S.Par., M.M., dkk., simak penjelasan berikut ini.

    Desa Wisata bisa dikatakan sebagai produk pariwisata di pedesaan yang menawarkan pengalaman hidup di desa, daya tarik alam sekitar, budaya dan tradisi masyarakat lokal untuk menarik kedatangan wisatawan.

    Desa wisata memiliki karakter khusus yang menarik wisatawan untuk memperoleh pengalaman yang dipandang memberikan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan baru bagi wisatawan. 

    Konsep Desa Wisata menempatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam pengembangan pariwisata di desa.

    Dalam pengelolaannya, desa wisata memberikan kebebasan bagi masyarakat setempat untuk memaksimalkan potensi yang ada. Konsep ini mengusung pariwisata yang ramah lingkungan karena fasilitas yang disuguhkan kepada masyarakat dapat didaur ulang dengan baik dengan memanfaatkan alam.

    Karakteristik Desa Wisata

    Pembangunan desa wisata mampu memberikan dampak langsung yang tinggi terhadap ekonomi lokal dan upaya pemeliharaan sosial budaya, serta pelestarian lingkungan. 

    Pembangunan desa wisata terutama ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal.

    Meskipun begitu, banyak desa wisata yang sudah didirikan masih belum dikelola dengan maksimal karena berbagai masalah, seperti keterbatasan akses dan infrastruktur, kurangnya kesiapan sumber daya manusia, kurangnya penguasaan keterampilan di bidang pariwisata, serta keterbatasan jaringan yang dimiliki.

    4 Jenis Kelompok Desa Wisata

    Desa wisata dipetakan dalam 4 kelompok:

    Kelompok Rintisan

    Kelompok rintisan merupakan kelompok desa wisata yang masih berupa potensi, belum ada wisatawan, fasilitasnya belum memadai dan belum tumbuh tingkat kesadaran wisata pada masyarakatnya.

    Kelompok Berkembang

    Desa Wisata kelompok ini merupakan kelompok desa wisata yang potensi pariwisatanya, sudah dapat diprediksi untuk dikembangkan untuk lebih maju.

    Kelompok Maju

    Kelompok desa wisata ini yaitu kelompok desa wisata yang masyarakatnya sudah sadar wisata dan dapat mengelola kegiatan pariwisatanya, mampu mengelola dana desa untuk membangun desa wisata menuju kelompok mandiri.

    Kelompok Mandiri

    Kelompok desa wisata keempat ini dikategorikan mandiri karena masyarakatnya sudah memiliki sadar wisata, mempunyai inovasi secara mandiri dari masyarakatnya dan destinasinya sudah diakui baik di skala nasional maupun internasional.

    Strategi Pengembangan

    Strategi pengembangan desa wisata salah satunya melalui pengembangan destinasi pariwisata yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan yang maju.

    Pengembangan desa wisata dengan strategi rumusan 3C merupakan sebuah strategi yang terdiri atas komitmen (Comitment), Kompetensi (Competence), dan Agen Perubahan (Change Agent). 

    Komitmen oleh pemangku jabatan tertinggi di daerah dengan berfokus untuk menghasilkan SDM yang unggul di desa wisata. 

    Selanjutnya dengan adanya pengembangan SDM yang berkualitas maka dapat membantu menerapkan ilmu yang telah didapatkan kepada SDM yang lain, agar terciptanya desa wisata yang unggul melalui pelatihan dan penerapan programnya.

    Editor:Tri