Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Menengok Kolaborasi Pay Burman dan Mas Ipin Garap Theme Song TGX Southern Paradise

Kubah Migunani
Jangan mengaku pecinta musik jika tak mengenal Pay Burman. Nama besarnya menggema di belantika musik tanah air. Pernah ikut menggawangi Slank dan sejumlah band papan atas di tanah air, Pay Burman berlabuh di BIP. Saat ini, dia menggarap theme song TGX Southern Paradise, city branding baru Kabupaten Trenggalek.Pay Burman duduk menghadap alat-alat pengatur suara di salah ruang penginapan Pondok Prigi di Watulimo, Trenggalek, Kamis (21/03/24) siang. Di sebelahnya, seorang komposer berkutat mengatur berbagai menu yang terpampang di layar monitor, menyesuaikan nada-nada melalui alat tersebut.Tak jauh dari mereka, Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek olah vokal di depan mic. Berulang kali, pria yang akrab disapa Mas Ipin ini memainkan gaya vokalnya dipandu oleh Pay Burman. Nada-nada suara yang belum menemui titik temunya, diulangi sampai menemukan titik aransemen ya pas. Pay Burman tampak piawai menyesuaikan suara tersebut.[caption id="attachment_71015" align=aligncenter width=1600] Pay Burman dan Mas Ipin sedang menggarap Themes Song TGX Southern Paradise - Foto Yanu In[/caption]Interaksi Mas Ipin dan Pay bukan seumur jagung. Sebelum menjadi bupati, Mas Ipin sempat terjun dalam dunia vokal. Sebagai anak band, karya-karyanya sedikit banyak dipengaruhi oleh tangan dingin Pay Burman."Saya sudah 13 tahun tidak bertemu Bang Pay Burman sejak bermain musik di Jakarta. Dulu saya pernah tidur seminggu di studio musik Bang Pay,” ucap Mas Ipin mengurai ingatannya.Pria berambut gondrong bernama lengkap Parlin Burman Siburian ini mengaku kenal Mas Ipin, sejak usia sang bupati 20 tahun. Bahkan, mereka pernah kolaborasi rekaman membuat satu album. “Lama tidak bertemu tiba-tiba jadi bupati Trenggalek," tuturnya sembari tersenyum.Kini mereka berkolaborasi kembali menggarap theme song TGX. Pay sudah 5 hari berada di Trenggalek menyiapkan theme song city branding baru bagi Kabupaten Trenggalek yang di-launching awal Maret lalu.Kedekatan dengan Mas Ipin pada masa lampau sedikit banyak mempengaruhi pengisi gitar Nike Ardila dalam tembang ‘Bintang Kehidupan’ ini sudi diajak kolaborasi."Mas Ipin menyampaikan niatnya untuk buat lagu baru. Saya oke saja, udah kenal lama dan deket sih. Jadi bukan hal barulah," ucap Pay.Pay adalah nama besar dalam belantika musik Indonesia. Ia pernah menjadi pengisi suara gitar Nike Ardila dalam tembang ‘Bintang Kehidupan’. Namanya juga tercatat sebagai mantan anggota berbagai band seperti Slank, Fargat 727, Dewa 19, Ahmad Band, Chivas, Navy Punk. Dan, ia ini bersama band BIP.Meski tercatat dalam jajaran generasi lama, Pay tetap konsisten berkarya. Dia menjadi salah satu pencipta lagu Meraih Bintang yang disenandungkan oleh Via Vallen saat gelaran Asian Game 2018 lalu.

Theme Song dengan Konsep Campuran Modern dan Tradisional

[caption id="attachment_71016" align=aligncenter width=1600] Mas Ipin memainkan olah vocal dan menghayati lirik TGX Southern Paradise - Foto Yanu In[/caption]Lagu TGXnya dibuat dan diolah semuanya di Trenggalek. Pay memboyong timnya ke bumi Minaksopal. Menyesuaikan kesibukan Mas Ipin.Konsep lagu TGX Southern Paradise sendiri dibuat konsep campuran antara modern dan tradisional, memuat unsur bahasa Inggris serta bahasa Jawa."Intinya sih ini mix, lagunya ada bahasa inggris, ada bahasa jawanya juga. Ini ada unsur modernnya. Lirik bahasa lokal biasanya menyesuaikan dengan lokal sendiri tapi ini enggak" tuturnya.Lirik TGX ditulis sendiri oleh Mas Ipin tanpa campur tangan Pay Burman. Pay hanya fokus pada komposisi musik. Menurut Pay, Mas Ipin memiliki jiwa musisi."Dia bukan sekedar senang-senang doang. Dia memang bisa. Dia memang punya jiwa di situ. Musikalitasnya oke. Dan ini, pesan yang ingin dia sampaikan itu jelas," puji Pay.Melalui lagu yang apik, city branding ini diharapkan berkibar di tanah air. "Ya semoga ini menjadi baik dan bisa dikenal secara nasional," pungkasnya.'TGX Southern Paradise' diluncurkan di Pendopo Manggala Praja Nugraha pada Sabtu, 2 Maret 2024. Filosofi di balik TGX menggambarkan Trenggalek dengan faktor X, sebuah upaya untuk menonjolkan keunikan dan potensi daerah tersebut.“Dengan memanfaatkan kekayaan alam seperti bukit, ruang hijau, sungai, dan ruang laut, mereka berusaha membuktikan bahwa Trenggalek dapat berkembang ekonominya tanpa merusak lingkungan, “ ujar Mas Ipin.Langkah ini juga diharapkan olehnya dapat membedakan Trenggalek dari kabupaten lainnya, menarik minat wisatawan, investor, dan meningkatkan perekonomian lokal. Melalui logo TGX, yang menampilkan warna dominan merah dan hijau, Trenggalek ingin menegaskan ketangguhan dan kemakmuran, sejalan dengan semangat 'Jwalita Praja Karana' yang berarti bersinar karena rakyatnya. (*)
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *

This site is protected by Honeypot.