Proses Kreatif Aransemen An Najaa Indonesia
[caption id="attachment_69944" align=aligncenter width=1280] Penampilan An Najaa Indonesia di Desa Senden, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek/Foto: AN - NAJAA OFFICIAL (YouTube)[/caption]Nanda menceritakan, ide aransemen musik hadrah dan awalnya sudah ada sejak tahun 2018. Pada tahun yang sama, Nanda mondok di Pesantren Darussallam, Kelurahan Sumberingin, Kabupaten Trenggalek. Lalu, selesai mondok tahun 2021, ia bersama teman-temannya di grup sholawat An Najaa Indonesia mengembangkan ide aransemen tersebut."Alhamdulillah teman-teman bisa [aransemen hadrah dan reggae]. Setelah di-upgrade, dikasih musik aransemen, keyboard, gitar, bass, itu saya kembangkan," ujar mahasiswa PGMI UIN Tulungagung itu.Masuknya aransemen musik hadrah dan reggae membawa semangat baru bagi An Najaa. Mengingat, beberapa anggota An Najaa juga merasa bosan dengan instrumen musik biasa dari hadrah. Sementara untuk latihan, lokasinya ada di sekretariat An Najaa yang mereka sebut sebagai mabes atau markas besar."Kami latihan di mabes-nya An Najaa itu cuman bisa dihitung, paling mungkin tiga sampai lima kali latihan sisanya itu latihan di tempat manggung itu. Tujuannya memang untuk mengajak anak-anak muda yang ada kendala bosan," ucap Nanda.Inspirasi aransemen musik hadrah di An Najaa tidak datang dari band reggae saja. Nanda mengungkapkan, musik Islami dari Semut Ireng dan Gus Ali gondrong, juga menginspirasi An Najaa untuk berkembang menjadi orkestra hadrah habsyi modern.Dalam proses kreatifnya, An Najaa juga menemui kendala-kendala dalam mengaransemen musik hadrah dan reggae. Nanda mengaku perlu upaya lebih untuk menyelaraskan ide dengan teman-temannya."Kalau kendala itu mungkin lebih dari ke egonya teman-teman itu. Kendalanya, saya bilang a nanti lagunya b. Cuman kalau dilakukan secara bersungguh-sungguh, masih bisa," kata Nanda.Dampak Kreativitas An Najaa Indonesia
[caption id="attachment_69943" align=aligncenter width=1280] Foto An Najaa Indonesia bersama para penonton setelah tampil/Foto: Dok. An Najaa Indonesia[/caption]Kreativitas musik An Najaa Indonesia memberi dampak positif kepada masyarakat. Nanda mengatakan, setelah hadrah diaransemen dengan reggae dan aliran musik lainnya, semakin banyak orang yang suka mendengarkan sholawat An Najaa."Yang minat itu banyak, apalagi anak-anak muda zaman sekarang yang hobinya ngalor ngidul ngetan ngulon kan, sebelumnya gak suka sholawatan, sekarang jadi senang. Tahu aransemen seperti itu, [mereka terkejut] ternyata musik hadrah bisa dibuat seperti ini," jelas Nanda.Usai video penampilan An Najaa di Instagram viral, banyak orang yang memberi apresiasi positif. Meski demikian, ada juga tanggapan yang kurang baik. Terkait hal ini, Nanda kembali menyampaikan kalau musik An Najaa tujuannya memang untuk menarik orang supaya menyukai sholawat."Kalau dari komen-komen yang kami tampung di video yang viral itu, alhamdulillah dapat diterima dengan baik. Kalau ada yang apa nyinggung-nyinggung gitu, ya mungkin dari kami juga minta maaf telah mengotak-atik tabuhan asli hadrah, karena memang tujuan awalnya seperti itu [membuat orang menyukai sholawat]" jelasnya.Nanda mengatakan, An Najaa mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat. Sehingga, ke depannya bisa membuktikan bahwa grup hadrah asal Trenggalek bisa terkenal di kancah nasional."Kami berharap dukungan supaya terus semangat berkarya. Selain itu kami mau buktikan bahwa hadrah dari Trenggalek itu juga bisa meroket nasional," tandas Nanda.Kabar Trenggalek - Sosial