Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Makan Bergizi Gratis di Kampak Mendapat Sorotan, Menu Diduga Tidak Sesuai

Wali murid SDN Senden, Kecamatan Kampak, menilai menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak sepadan dengan anggaran Rp10 ribu per porsi.

  • 17 Oct 2025 12:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Menu kering MBG di SDN Senden dianggap tidak sesuai harga standar nasional.
    • Wali murid hitung nilai menu hanya sekitar Rp7.000 per porsi besar.
    • Satgas MBG minta masyarakat ikut awasi pelaksanaan di lapangan.

    KBRT - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Trenggalek kembali mendapat sorotan publik. Kali ini, sejumlah wali murid SDN Senden, Kecamatan Kampak, mengeluhkan menu kering yang dinilai tidak sebanding dengan nilai anggaran yang ditetapkan pemerintah pusat.

    Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, harga menu kering kategori “besar” seharusnya senilai Rp10.000 per porsi, namun perhitungan mereka menunjukkan nilai menu hanya sekitar Rp7.000. Sedangkan untuk porsi kecil yang mestinya Rp8.000, nilainya hanya berkisar Rp5.500.

    “Kalau dihitung, gak sampai sepuluh ribu. Telur satu biji dua ribu, susu kotak dua ribu lima ratus, kelengkeng cuma seribu, dan satu sachet Energen seribu lima ratus. Totalnya cuma tujuh ribu rupiah,” ujarnya.

    Berdasarkan keterangan wali murid, menu kering yang diterima pada Jumat (10/10/2025) terdiri dari satu butir telur rebus, susu kotak, lima butir kelengkeng, dan satu sachet Energen untuk porsi besar. Sedangkan pada porsi kecil, Energen tidak disertakan.

    Perbedaan harga yang cukup signifikan ini membuat orang tua murid mempertanyakan kejelasan penggunaan anggaran. Mereka menilai penyedia seharusnya menyajikan menu sesuai standar Badan Gizi Nasional, yaitu Rp10.000 untuk porsi besar dan Rp8.000 untuk porsi kecil.

    “Kalau harga satu porsi sudah ditentukan, mestinya menu juga sepadan. Jangan malah di bawah standar,” tambah wali murid tersebut.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Satgas MBG Trenggalek, Saeroni, menjelaskan bahwa dana Rp15.000 per anak dari pemerintah pusat tidak sepenuhnya untuk bahan makanan, melainkan juga mencakup biaya operasional.

    “Dana itu ada perinciannya. Sekitar tiga ribu rupiah untuk sewa tempat, dua ribu untuk operasional, dan sepuluh ribu untuk bahan makanan,” ujar Saeroni.

    Ia menambahkan, biaya operasional mencakup tenaga masak, relawan, dan kebutuhan pendukung lainnya. Dalam pelaksanaannya, Satgas MBG juga melibatkan ahli gizi untuk memastikan setiap menu memenuhi standar nutrisi yang ditetapkan.

    Meski demikian, para wali murid berharap pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG di sekolah diperketat agar kualitas dan kuantitas menu sepadan dengan dana yang digunakan.

    “Kami harap masyarakat juga ikut mengawasi pelaksanaan MBG di lapangan. Kalau ada temuan atau penyimpangan, segera laporkan,” kata dia. 

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Zamz