Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Luar Biasa, Keutamaan Sholat Tarawih di Malam Ketujuh Setara Pahala Menolong Nabi

Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang hanya bisa dilakukan di bulan Ramadan. Hukum sholat tarawih di bulan Ramadan berdasarkan penjelasan ulama adalah sunnah muakkad.

Meski ibadah sunnah, banyak umat muslim yang berlomba-lomba dalam menunaikan ibadah sholat tarawih untuk mendapatkan pahala. Bahkan, setiap malamnya sholat tarawih memiliki keutamaan masing-masing, termasuk keutamaan sholat tarawih di malam ketujuh.

Sebagaimana yang kita ketahui, ibadah sunnah adalah amalan yang dilaksakan akan mendapatkan pahala dan jika tidak dilaksanakan maka tidak akan mendapatkan dosa.

Baik pelaksanaannya secara jamaah juga disunnahkan, sesuai pendapat Imam Nawawi di dalam kitabnya Al-Majmu’ mengutip penulis kitab Asy-Syamil yang berbunyi, “Berkata Abul-Abbas dan Abu Ishaq, “Sholat tarawih dengan berjamaah itu lebih afdhal daripada sholat tarawih sendirian, karena sudah disepakati oleh sahabat dan para ulama.”

Sholat tarawih sebagai ibadah sunnah memiliki keutamaan tersendiri, seperti halnya sholat dhuha, sholat tahajud, dan sholat witir. Untuk keutamaan sholat tarawih sebagaimana riwayat hadist sebagai berikut:

Terdapat beberapa hadits yang menjelaskan tentang keutamaan tarawih. Di antaranya hadits Nabi riwayat Imam al-Bukhari, Muslim dan lainnya:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Yang artinya, “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Sudah jelas dalam hadist tersebut menjelaskan jika sholat tarawih memiliki keutamaan menghapuskan dosa seorang muslim yang telah lampau.

Mengutip dari lama NU Online, Imam Al-Bukhari dan Muslim yang meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah bahwa Nabi Muhammad SAW dulu melaksanakan sholat tarawih di malam Ramadan. Beliau sholat dari malam pertama hingga malam keempat.

Namun, pada malam kelima Nabi Muhammad SAW tidak menunaikan sholat tarawih di masjid. Padahal semakin malam jamaahnya semakin banyak.

Alasan Nabi Muhammad SAW berhenti menunaikan sholat tarawih di masjid karena khawatir jika umatnya mengganggap salat tarawih adalah sholat fardu. Kemudian baru pada era kepemimpinan Umar bin Khatab sholat tarawih dilakukan secara berjamaah.

Pada era Umar bin Khatab sudah berbeda konteks dengan era Nabi Muhammad SAW. Karena pada era nabi ada potensi besar jika sholat tarawih dipersepsikan sebagai sholat wajib, sedangkan era Umar bin Khatab sudah tidak lagi ada potensi dipersepsikan sebagai sholat wajib.

Jadi sudah cukup jelas kesunnahan dari sholat tarawih ini. Bagi yang bisa menjalankan maka menunaikan ibadah sholat tarawih ini punya potensi besar untuk mendapatkan pahala. Namun jika tidak bisa menunaikan maka tidak apa-apa karena ibadah sunnah.

Keutamaan sholat tarawih seperti yang dijelaskan dalam hadist adalah bisa menghapuskan dosa seorang musilm di masa lampau. Namun tak hanya itu, setiap malamnya sholat tarawih juga punya keutamaan tersendiri. Mulai dari malam pertama hingga malam terakhir di Bulan Ramadhan memiliki keutamaan masing-masing.

Keutamaan sholat tarawih di malam ketujuh

Pada hari selasa (28/03/2023) ini telah memasuki malam ketujuh Bulan Ramadhan. Sungguh, barangsiapa yang menunaikan sholat tarawih di malam keenam ini akan mendapatkan kemuliaan yang tinggi. Seperti yang dikatakan dalam kitab Darratun Nashihin sebagai berikut:

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا اَدْرَكَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَنَصَرَهُ عَلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ

Artinya: Pada malam ketujuh, seakan-akan menemui zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari serangan Fir’aun dan Haman.

Betapa pahala yang tidak disangka-sangka. Hanya dengan sholat tarawih hingga malam ketujuh, seorang muslim sudah mendapatkan pahala setara menolong Nabi Musa AS dari serangan Fir'aun dan Haman.

Seperti yang kita ketahui, Fir'aun adalah musuh utama Nabi Musa AS. Fir'aun terkenal dengan kekejamannya kepada para pengikut Nabi Musa AS.

Hingga akhirnya Allah SWT memberi mukjizat terbelahnya Laut Merah dan ditenggelamkannya Fir'aun berserta bala tentaranya.