Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Lokal Vokal Total Trenggalek 2023, Angin Segar Skena Indie di Kota Alen Alen

  • Lokal Vokal Total Trenggalek 2023 jadi event musik paling menarik di Kota Alen Alen. Meski pusat perhatian pada penampilan musik atau gigs, event didukung komunitas lintas skena.
  • Event ini juga jadi regenerasi sekaligus angin segar kembalinya skena indie di Trenggalek.
  • Pendatang baru merasa bangga bisa turut memeriahkan skena indie di Trenggalek. Bagi mereka ini adalah hal yang eksklusif dan idealis.
Trenggalek pada Sabtu, (25/11/2023) pukul 19.40 WIB seperti biasanya, langitnya cerah, padahal sudah seharusnya masuk musim hujan, dan jalanan kota ramai kendaraan lalu lalang.Gemerlap lampu kota turut menghiasi malam Minggu di Trenggalek waktu itu. Termasuk di sebuah Warung Sidomulyo, sebelah barat Polres Trenggalek, dari sana nampak gemerlap lampu kuning. Bersamaan dengan itu, tampak orang berduyun-duyun datang, baik yang muda hingga tua.Di depan pintu masuk Warung Sidomulyo itu, tampak berjejer motor gede (moge) Harley Davidson. Terlihat juga orang-orang dengan busana khas "anak motor" duduk bercengkrama sembari menikmati hidangan di atas meja. Tak jauh dari tempat duduk juga ada sepeda motor berbagai jenis yang dipajang.[caption id="attachment_48127" align=alignnone width=1600] Suasana di pembukaan event Lokal Vokal Total Trenggalek/Foto: Beni Kusuma (Kabar Trenggalek)[/caption]Hingga jarum jam menunjukan pukul 20.00 WIB, warung yang tadinya dipenuhi suara obrolan, kini berganti suara dentuman drum dan petikan gitar. Musik yang dibawakan juga berbeda.Biasanya, warung-warung bakal menampilkan musik santai untuk menghibur pengunjung di malam minggu. Tapi, kondisi kontras terbalik di Warung Sidomulyo saat itu. Band-band menyajikan musik "keras" dengan genre rock dan punk beserta variasinya.Cara orang-orang menikmati musik itu juga berbeda dari biasanya. Mereka tampak semangat. Kadang kala kaki mereka ke atas, membuat lingkaran dan berputar.[caption id="attachment_48129" align=alignnone width=1280] Suasana di event Lokal Vokal Total Trenggalek 2023/Foto: Beni Kusuma (Kabar Trenggalek)[/caption]Begitu semangatnya, ada beberapa yang terlontar keluar arena dan berbenturan satu sama lain. Tapi, situasi seperti itu tidak menimbulkan konflik dan tawuran. Entah bagaimana, situasi tetap riuh dan kondusif.Itulah Lokal Vokal Total Trenggalek 2023, sebuah event yang digagas komunitas kolektif Jama'ah Mbeling, dengan menggandeng lintas komunitas kolektif lain di Trenggalek.Yudha Wicaksono Saputra (27), koordinator Jama'ah Mbeling mengungkapkan, event Lokal Vokal Total ini adalah wadah peleburan dan pergerakan lintas komunitas, atau orang sekarang menyebutnya skena.Di event itu, meski pusat perhatiannya ada di konser musik "kecil" atau gigs, tapi didukung dan dimeriahkan komunitas street art, skateboard, trifting, motor, dan FnB (Food and Beverage).[caption id="attachment_48128" align=alignnone width=1280] Pameran motor berbagai jenis di event Lokal Vokal Total/Foto: Beni Kusuma (Kabar Trenggalek)[/caption]"[Tujuannya] untuk mempersatukan pola pikir dan prinsip dari teman-teman skena yang ada di Trenggalek," kata Yudha.Yudha dan kawan-kawan lintas skena-nya merasa perlu membuat event bersama agar bisa melepas stigma negatif dari masyarakat. Pasalnya, ia merasa, masyarakat umum masih belum mengenal lebih dalam dan mempertanyakan 'mereka ini siapa'.Lebih lanjut, stigma demikian didapatkan dari branding bahwa anak skena itu idealis. Saat berkarya, baik di musik dan gambar, tidak saklek menyandarkan pada standar orang-orang lain. "Idealismenya lebih ke berkarya, bebas, tidak ada [saklek] dari pola pikir orang ini, orang itu, tapi kami tetap mempunyai idealis kami sendiri untuk tetap bisa berkarya," ujarnya."Event kami bagi masyarakat umum terlihat urakan. Tapi, kami tetap menjaga kondusifitas, bagaimana tetap menyaring orang-orang, dan mengatur orang-orang supaya tetap mempunyai tanggung jawab masing-masing," imbuhnya.Oleh karena itu, Jama'ah Mbeling yang dulunya media motor kini berubah jadi wadah event lintas komunitas skena. Sehingga, Yudha punya harapan besar jika wadah ini jadi rumah bersama untuk bertukar gagasan."Jadi, kami harus menjaga Jamaah Mbeling, rumahnya itu bisa tetap guyub rukun, bisa bersatu, dan dilihat orang lebih enak," ujarnya.

Regenerasi Skena Indie Trenggalek

Lokal Vokal Total Trenggalek 2023 ini juga jadi angin baru skena indie di Trenggalek. Menurut Yudha, ada banyak wajah-wajah baru di skena ini dari kalangan anak muda. Menandakan skena indie Trenggalek telah beregenerasi.Di satu sisi, ia kaget dengan antusiasme peserta yang datang begitu tinggi. Bahkan, ia mengungkapkan kekagumannya, lantaran banyak "sesepuh" skena yang datang di Lokal Vokal Total."Saya juga terkejut dengan para-para senior yang support acara ini, seperti orang-orang dari Harley Davidson, orang-orang MACI, sesepuh-sesepuh Trenggalek dan band-bandnya yang lama," ungkap Yudha.Melihat tingginya antusiasme para peserta, ia berharap semoga event ini bisa diadakan setiap tahun. Seperti Jama'ah Mbeling Fest di 2024. Tentu dengan kemasan yang lebih segar dari anak muda."Semoga komunitas-komunitas di Trenggalek lebih guyub rukun dan bisa menjaga Trenggalek tetap damai," harapnya.Retif Soedirman, komunitas kolektif yang baru berdiri bulan lalu, turut tampil menyajikan musik di Lokal Vokal Total. Sekaligus jadi pengalaman "menyenangkan" saat aktif di dunia kolektif."Aku paling ndak nyangka antusias dari orang-orang yang ada di sini, semuanya. Ndak bawa nama komunitas apa-apa, semua mereka campur aduk jadi satu di sini tuh antusiasnya luar biasa sekali," ungkap Laire Kamrair Ramadaok (Daok) koordinator Retif Soedirman.Ada kebanggaan bagi Daok dan kawan-kawannya bisa hadir di event yang diadakan secara kolektif. Baginya, event seperti ini begitu idealis. Serta, event kolektif itu menurutnya adalah event yang sangat mandiri dan eksklusif, daripada event-event vendoran.Sebagai generasi baru yang bakal memeriahkan skena di Trenggalek dalam waktu ke depan. Ia merasa senang Retif Soedirman mendapatkan dukungan dari orang-orang yang telah dulu hadir."Orang-orang tua, kakak-kakak kami sangat mengapresiasi. Alhamdulillah, tidak bisa berkata-kata," ungkap Daok.