Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Timur selenggarakan Festival Digital (Digifest) 2024 di GOR Rangga Jaya Anoraga, Tuban, pada tanggal 22-24 Oktober 2024 dan diikuti oleh Dinas Kominfo dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur. Trenggalek menjadi salah satu peserta tersebut dengan mengusung konsep Goa Lowo sebagai ikon smart city wisata digital.
Kepala Dinas Kominfo Trenggalek, Edif Hayunan, menjelaskan bahwa pemilihan Goa Lowo sebagai ikon dalam Digifest bertujuan untuk mendukung digitalisasi sektor pariwisata di Trenggalek.
"Kami memilih tema Goa Lowo ini karena sesuai dengan visi Trenggalek untuk menyambut era transportasi digital. Seperti yang kita tahu, potensi Trenggalek sangat besar, dan hal ini tercermin dalam RPJMD Bupati 2021-2026, yang menjadikan Trenggalek sebagai desa wisata, kami ingin mengangkat potensi wisata dan mengintegrasikannya dengan digitalisasi." ujarnya.
Goa Lowo merupakan gua terbesar di Trenggalek bahkan diklaim sebagai yang terpanjang se Asia Tenggara, diharapkan mampu menjadi pemicu pengembangan pariwisata berbasis digital. Edif menambahkan bahwa langkah awal yang sudah dilakukan adalah pengembangan aplikasi Jelajah Wisata Trenggalek yang memungkinkan wisatawan mengakses informasi tentang destinasi wisata secara daring.
"Di Kominfo, kami sudah memiliki program Jelajah Wisata Trenggalek sebagai langkah awal promosi wisata secara digital." kata Edif.
Selain itu, Trenggalek juga telah memperkenalkan aplikasi Smart Mobility, yang dikelola oleh Dinas Perhubungan. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dan wisatawan dalam mentracking transportasi ke berbagai destinasi wisata di Trenggalek. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengetahui rute transportasi secara real-time serta informasi terkait lokasi wisata.
"Ada juga aplikasi "Smart Mobility" yang dikelola oleh Dinas Perhubungan. Aplikasi ini ditujukan untuk masyarakat Trenggalek maupun luar daerah, agar mereka dapat menikmati wisata di Trenggalek melalui platform digital." terangnya lebih lanjut.
Namun, menurut Edif, saat ini masih ada kendala terkait hibah aplikasi tersebut, terutama mengenai status layanan berbayar atau tidak.
"Jika masalah ini terselesaikan, aplikasi ini akan sangat membantu dalam meningkatkan aksesibilitas wisata di Trenggalek, karena pengguna bisa mengetahui apa yang akan dilihat di lokasi wisata, termasuk perkiraan biayanya." jelasnya.
Digifest Jatim 2024 sendiri merupakan acara Kominfo yang menyoroti transformasi digital di berbagai aspek, mulai dari pemerintahan, layanan publik, hingga ekonomi kreatif. Edif berharap keikutsertaan Trenggalek dalam Digifest ini dapat mempercepat proses digitalisasi di daerahnya, terutama dalam sektor pariwisata.
"Kami ingin semua sektor di Trenggalek, baik masyarakat maupun pemerintah, lebih siap menghadapi era digitalisasi. Jangan sampai kita hanya bicara tentang digitalisasi, tapi belum sepenuhnya mengimplementasikannya," pungkasnya.
Editor:Tri