KBRT - Sepinya pengunjung di objek wisata Goa Lowo, Trenggalek, berdampak langsung terhadap aktivitas dan pendapatan para pedagang di dalam area wisata.
Mereka mengeluhkan rendahnya jumlah wisatawan sejak pandemi Covid-19, dan mengaku mengalami kerugian karena dagangan mereka tak laku terjual.
"Sepi, Mas, sekarang ini banyak yang tutup juga. Kalau bicara omzet bisa dibilang turun drastis sampai 100% dibandingkan dulu karena dalam sehari itu tidak jarang tidak ada yang beli di sini," ujar Samilah, pedagang yang telah berjualan di Goa Lowo sejak 1997.
Samilah mengaku kini harus mengurangi jumlah barang dagangan yang dijual, khususnya buah-buahan yang menjadi produk utama. Ia sering mengalami kerugian karena buah yang tidak laku akhirnya membusuk.
"Dulu dagangan saya masih banyak, sekarang berkurang. Saya jual jajanan oleh-oleh, kemudian minuman, tapi yang utama itu buah, Mas. Kalau buah tidak laku, ya banyak yang rusak, mau tidak mau ya rugi," jelasnya.
Dari belasan kios yang tersedia di lokasi, hanya sekitar tiga kios yang masih aktif beroperasi. Menurut Samilah, biaya sewa kios sebesar Rp45 ribu per bulan kini terasa berat karena minimnya pembeli.
"Di sini kiosnya banyak, Mas, tapi yang masih bertahan itu hanya sekitar tiga saja. Untuk sewanya Rp45 ribu per bulan. Kalau dulu dagangan ramai, bayar retribusi itu tidak berat. Tapi kalau sepi, ya terasa berat," katanya.
Hal serupa disampaikan Katiyem, pedagang yang sudah berjualan sejak 1985. Ia mengatakan, saat ini adalah masa tersepi selama dirinya berdagang di Goa Lowo.
"Sepi, Mas, sekarang. Kalau dulu jual pisang dua kwintal itu habis dalam sehari. Kalau sekarang, sering sekali dagangan saya tidak laku. Faktornya ya mungkin karena sepi pengunjung," ujar Katiyem.
Para pedagang berharap agar wisata Goa Lowo bisa kembali ramai seperti dulu. Mereka meminta pemerintah atau pengelola untuk mempromosikan wisata tersebut secara lebih masif dan rutin mengadakan event di area wisata guna menarik kedatangan wisatawan.
"Kami berharap semoga di sini diadakan event, Mas. Kalau ada acara, pasti ramai. Tidak hanya wisatawan luar kota, wisatawan lokal juga pasti datang. Dan itu pasti berdampak bagi kami para pedagang," tandasnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz