Kursi pucuk pimpinan di Trenggalek sudah tak bertuan hampir satu tahun. Hal demikian membuat Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, untuk tancap gas mengisi kekosongan.
Namun, sebelum duduk dalam kursi kepala dinas (kadin), bupati yang akrab disapa Mas Ipin, itu bakal memberikan filter terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mendaftar lelang jabatan.
“Kami punya inovasi ASN Idol. Hal demikian membuka ruang kepada Eselon III berkesempatan untuk mengikuti lelang jabatan. Sebelum lelang jabatan harus punya gagasan penyelesaian masalah,” kata Mas Ipin.
Dari ASN Idol itu, Mas Ipin akan membuka kepada masyarakat. Bagi ASN yang memperoleh respons banyak dari masyarakat, maka akan mendapat restu dari bupati untuk menjabat kepala dinas.
“ASN Idol merupakan seleksi awal. Biar kami tidak dikelilingi orang yang hanya pengen punya jabatan saja,” tegas penulis buku Soekarno Menerjemahkan Al Quran itu.
Mas Ipin tak main main dalam lelang jabatan terbuka Maret 2023 mendatang. Dirinya bakal menolak jika yang mendaftar tidak berkualitas.
“Kalau tidak berkualitas dampaknya juga ke masyarakat yang mendapat pelayanan dari Pemkab Trenggalek,” tambahnya.
Mas Ipin tak menyangkal bahwa ASN Idol bukan bagian dari persyaratan kunci. Karena pada lelang jabatan terbuka itu nanti bakal sesuai peraturan berlaku.
“Tetap sesuai aturan untuk lelang. Tapi peserta lebih disaring lagi agar bisa melayani publik dengan baik,” ujarnya.
Alwi Burhanudin, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek, memberikan sudut pandang terkait adanya ASN Idol tersebut.
Antusiasnya dengan ASN Idol tak lain ingin memfokuskan kepada benchmark dari para kontestan atau peserta seleksi Eselon II.
"Usulan ASN Idol bagus untuk memunculkan benchmark, jadi kami tidak salah pilih dalam menempatkan orang," tegasnya usai rapat bersama dinas mitra kerja Komisi I.