Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kudu Bedah CCTV, Insiden Tewas di Kolam Renang Trenggalek Kelalaian?

Insiden tiga bocah tewas di kolam renang Trenggalek, kini Polisi harus jeli membedah kamera tersembunyi (CCTV). Meski tak realtime, CCTV jadi salah satu alat bukti rangkaian penyelidikan.

Serangkaian penyelidikan terus dilakukan Polisi. Karena tak menutup kemungkinan pihak keluarga berubah pikiran untuk melaporkan insiden 3 tewas bocah di kolam renang tirta jwalita.

Dugaan sementara yang dilakukan oleh penyidik berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berbagai bukti yang dikumpulkan, peristiwa tersebut terjadi akibat faktor kelalaian.

“Kami juga telah melakukan klarifikasi terhadap pihak keluarga, para saksi terkait, hingga pihak PSC dari pihak RSUD dr.Soedomo Trenggalek, termasuk mengamankan bukti rekaman Closed Circuit Television [CCTV] di lokasi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim.

Lanjutnya, dalam proses pengamatan pada kamera CCTV, penyidik kesulitan mengumpulkan rekaman adegan, demi adegan mulai dari tiga bocah tersebut masuk ke kolam renang, hingga ditemukan telah mengapung oleh pengunjung.

Penyidik menemukan settingan CCTV di lokasi tidak realtime. Artinya, indikator waktu yang ditampilkan pada CCTV yang terpasang tidak disetting sesuai waktu terkini. Sehingga kejadian yang ada tidak berurutan, dan tanggal yang ada pada setingan tersebut masih beberapa tahun lalu.

“Ini yang menjadi salah satu kendala kami dalam mengamati rekaman di CCTV, kendati demikian proses masih terus berjalan,” katanya.

Sehingga penyidik masih lakukan analisis rekaman CCTV sebelum kejadian, saat kejadian dan pasca kejadian. Sehingga barang bukti berupa disorder CCTV di lokasi telah diamankan.

Ditambahkan, penyidik juga masih lakukan analisis serta backup data CCTV untuk melihat tersebut. Jadi sementara ini penyidik masih melakukan proses pencocokkan rekaman peristiwa yang terjadi pada 4 Juni dengan rekaman CCTV, yang settingan awal tanggalnya tidak sesuai dengan waktu yang sebenarnya.

“Seperti keterangan sebelumnya proses penyelidikan masih akan kami lakukan selama satu bulan mulai kejadian, dari situ jika kasus ini diproses pastinya ada tersangkanya,” tandasnya.