Kualitas Udara di Trenggalek Lumayan Bagus, Sempat Turun Tahun 2017
Kualitas udara di Kota Alen Alen Trenggalek belum tercemar dengan polusi. Hal itu bakal dipertahankan pemerintah kabupaten (pemkab) dengan melakukan penanaman pohon secara bertahap.Kualitas udara di Trenggalek diukur melalui alat yang dilakukan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH). Sampel di dua lokasi yaitu wilayah Kota Trenggalek dan Kecamatan Watulimo.Zainul Muttaqin, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda PKPLH Trenggalek, memaparkan satu lokasi yang dibuat sampel meliputi 4 tempat. Pertama di jalan raya widowati, kedua di kawasan pemukiman taman agung, perkantoran di lingkungan Bappeda, serta industri di Pabrik Gondorukem."Untuk kecamatan yang bisa kami alokasikan anggaran di Kecamatan watulimo, karena di sana ada pengembangan Jalur Lintas Selatan [JLS] jadi perlu kami ambil sampel udaranya," terangnya saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.Dari data yang diterima Kabar Trenggalek, Indeks Kualitas Udara (IKU) pada tahun 2017 mencapai nilai 80.79 dan untuk tahun 2018 mengalami penurunan di angka 78.35 kemudian pada tahun 2019 merangkak naik di 78.68.Kemudian, pada tahun 2020 mengalami tren kenaikan kembali di angka 80.18, kemudian pada tahun 2021 naik kembali di angka 82.66 selanjutnya pada tahun 2022 di angka 83.97. Dari tahun 2020 hingga sekarang berangsur naik."Ada peningkatan artinya semakin bagus, karena Pemerintah sendiri menanam pohon peneduh di sekitar jalan raya yang menyumbang oksigen dan fasilitas jalur sepeda untuk mengurangi polisi motor," paparnya.Lanjutnya, indeks kualitas udara juga dipengaruhi oleh desa. Pasalnya desa banyak yang menggaungkan Program Kampung Iklim (Proklim) dan banyak tanaman vegetasi yang tumbuh."Pengukuran tersebut bakal kami lakukan dalam setiap tahun. Tentu dengan minat masyarakat terhadap mobil listrik saat ini bisa membantu menghadapi perubahan iklim di dunia," ujarnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow