Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Klaim Anggaran Operasional Covid-19 Belum Cair, RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Utang ke Bank

Kabar Trenggalek - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soedomo Trenggalek mengatakan kalim anggaran operasional untuk penanganan Corona Virus Disaese (Covid-19) di Kabupaten Trenggalek belum cair. Hal tersebut membuat pihak RSUD Dr. Soedomo Trenggalek harus mengambil tindakan utang ke bank untuk pembiayaan operasional, senin (19/07).

Sedangkan, sebaran Covid-19 di Kabupaten Trenggalek terus bertambah dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Trenggalek per 18 Juli 2021, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 5.309 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 539 orang meninggal akibat Covid-19, 4.251 sembuh, dan saat ini ada 519 pasien aktif.

Sunarto, Direktur RSUD Dr. Soedomo, membenarkan bahwa dana klaim dari pemerintah pusat untuk penanganan Covid-19 di Trenggalek masih sedikit yang cair.

"Anggaran 2020 dari jumlah total 21 Milliar yang kami klaimkan, yang sudah cair baru 430 juta. Itu artinya baru sekitar 2 persen dari total nilai klaim dana penanganan pasien Covid-19 RSUD Dr Soedomo yang telah dibayar oleh pemerintah pusat," jelas Sunarto.

Sunarto juga mengatakan, untuk anggaran penanganan covid-19 pada tahun 2021 ini pihaknya mengklaim kisaran 28 Milliar namun sampai saat ini verifikasi dari pemerintah pusat belum keluar.

Menurut Sunarto, keterlambatan klaim anggaran itu membuat keuangan di rumah sakit terganggu. RSUD Dr Soedomo bahkan harus utang ke salah satu perbankkan untuk biaya operasional senilai Rp 5 miliar.

“Untuk operasional saja, seperti beli obat, beli peralatan, Alat Pelindung Diri (APD), dan lainnya. Bukan untuk yang lain-lain,” kata Sunarto.

Sunarto mengatakan, kebutuhan untuk penanganan pasien Covid-19 di RSUD Dr Soedomo tergolong besar. Penanganan seorang pasien Covid-19 di rumah sakit bisa mencapai Rp 15 juta hingga Rp 50 juta.

"Pasien yang dirawat di RS Rujukan Covid-19 itu adalah pasien dengan gejala sedang, berat hingga kritis, tergantung tindakanya apa," ujar Sunarto.

Menaggapi hal tersebut, Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Trenggalek mendesak Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk segera mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), untuk penanganan Covid-19 di RSUD Dr Soedomo.

Pihak DPRD Trenggalek juga mendukung seluruh langkah manajemen RSUD Dr Soedomo dalam penanganan pasien Covid-19. Seperti merekrut puluhan relawan tenaga kesehatan dan penambahan ruang rawat inap. Dorongan itu dianggap penting agar kasus kematian akibat Covid-19 bisa ditekan.

“Kami mendorong dan meminta agar pemerintah daerah mengalokasikan anggaran BTT untuk kebutuhan rumah sakit secepatnya,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek, Mugianto.