KBRT - Puasa tidak hanya mengajarkan kita untuk tidak boleh memakan makanan yang haram atau syubhat (belum jelas halal haramnya) saja. Akan tetapi makanan yang jelas-jelas halal untuk dimakan saja tidak boleh dimakan. Ada waktu yang tepat dengan kuantitas makanan yang ditentukan, yakni setelah waktu maghrib tiba dan dengan jumlah sepertiga dari daya tampung perut.
Lapar adalah pintu untuk menahan segala macam nafsu sehingga lebih mudah untuk ditundukkan. Hal itu akan menjadikan seseorang lebih mulia lagi di hadapan Allah Swt. Sementara kekenyangan adalah sumber dari berbagai macam nafsu. Mulai dari nafsu syahwat hingga nafsu amarah yang akan sulit untuk dikendalikan jika dalam keadaan kenyang.
Melalui puasa inilah, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang hendak memberikan cara yang paling jitu untuk mengalahkan, bahkan mengendalikannya. Pengendalian layaknya kuda yang mampu dikendalikan oleh penunggangnya. Rasa lapar dan haus ketika berpuasa, ternyata membuat kita lebih mudah mengendalikan nafsu yang ada di dalam tubuh. Imam Al-Ghazali memaparkan sepuluh manfaat dari menahan rasa lapar, dilansir dari buku Munajat Ramadan karya Mamang Muhamad Haerudin dan Abdush Shobur.
Daftar Isi [Show]
- Menyucikan Hati, Menerangi Naluri, dan Menajamkan Kecerdasan.
- Melunakkan dan Menjernihkan Hati
- Menumbuhkan Rasa Malu dan Sikap Rendah Hati
- Mengingatkan Terhadap Cobaan dan Azab
- Menekan Nafsu Maksiat
- Mencegah Rasa Ingin Tidur
- Mempermudah Ketekunan
- Menjaga Kesehatan Tubuh
- Biaya Hidup yang Ringan
- Tumbuhnya Kebiasaan Mendahulukan Kepentingan Umum
Menyucikan Hati, Menerangi Naluri, dan Menajamkan Kecerdasan.
Rasa lapar ternyata bisa menyucikan hati, menerangi naluri, dan menajamkan kecerdasan. Sebaliknya, rasa kenyang yang berlebih akan mewariskan kebodohan, membutakan hati, dan memperbanyak uap air di dalam otak. Hal ini membuat otak kesulitan menjalankan fungsinya dalam berpikir dan memahami segala sesuatu dengan cepat.
Melunakkan dan Menjernihkan Hati
Dengan melunakkan dan menjernihkan hati ini akan menjadikannya siap merasakan kebahagiaan bermunajat kepada Allah dan mendapat faedah dari mengingat-Nya.
Menumbuhkan rasa malu dan sikap rendah hati ini akan membuat hilangnya rasa cinta terhadap kemegahan, kegembiraan, dan pola hidup bersenang-senang yang menjadi sumber sikap melampaui batas dan lalai terhadap Allah Swt.
Mengingatkan Terhadap Cobaan dan Azab
Dengan menahan lapar dan mengingat kesengsaraan akan membuat menambah kita terhadap cobaan maupun azab Allah, dan tidak menelantarkan orang-orang yang terkena musibah.
Menekan Nafsu Maksiat
Menekan nafsu untuk berbuat maksiat, dan mengalahkan jiwa yang selalu memerintahkan kepada kejahatan.
Mencegah Rasa Ingin Tidur
Membiasakan tidak tidur di malam hari. Sesungguhnya orang yang perutnya kenyang akan minum banyak, dan orang yang banyak minum, tidurnya akan banyak pula.
Mempermudah Ketekunan
Dalam menjalankan ibadah. Sesungguhnya, makan berlebihan akan menghalangi orang dari kemungkinan melaksanakan banyak ibadah karena dia memerlukan waktu untuk makan, dan tentu saja membutuhkan waktu pula untuk membeli maupun memasak makanan tersebut.
Menjaga Kesehatan Tubuh
Dapat mencegah penyakit, hal ini sebagai akibat dari menyedikitkan makan. Sesungguhnya faktor penyebab timbulnya penyakit adalah makan terlalu banyak dan berlebihannya komposisi unsur-unsur di dalam pencernaan dan pembuluh darah.
Biaya Hidup yang Ringan
Sesungguhnya orang yang terbiasa makan sedikit hanya membutuhkan uang yang sedikit. Sementara, orang yang terbiasa makan kenyang akan merasakan bahwa perutnya terus-menerus menagih dan seolah-olah menarik urat lehernya setiap hari.
Tumbuhnya Kebiasaan Mendahulukan Kepentingan Umum
Mendahulukan kepentingan orang lain dan bersedekah kepada anak-anak yatim dan orang-orang miskin dengan kelebihan dari yang dibutuhkannya sendiri.
Kabar Trenggalek - Pendidikan
Editor:Zamz