Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tinjau Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka PAUD di Trenggalek, Novita Hardini: Hak Pendidikan Anak Harus Diberikan

Kabar Trenggalek- Novita Hardini, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, getol terjun langsung ke lapangan untuk meninjau kesiapan lembaga pendidikan PAUD menggelar pembelajaran tatap muka.Penggiat perempuan yang juga menjadi Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek ini mengatakan, peninjauan ke lapangan tersebut dilakukan karena bagaimanapun hak pendidikan anak harus diberikan."Ini adalah perjuangan panjang dan alhamdulillah mulai Juli tahun 2021 nanti dimungkinkan pembelajaran tatap muka bisa diberikan. Bagaimanapun hak pendidikan anak harus diberikan dan kami sudah melalui proses yang sangat panjang," ungkapnya selepas meninjau Satuan Paud Sejenis (SPS) Harapan Bunda Desa Prambon dan TK Pembina Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu, Selasa (08/06).Menurut Novita, pembelajaran daring sudah dilakukan dan memiliki beberapa kendala dan tantangannya. Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, lanjut Novita, percaya anak-anak masih tetap membutuhkan interaksi satu sama lain.Novita berharap, dengan pembelajaran tatap muka anak bisa mencontoh (menggugu dalam bahasa Jawa) teladan dari guru. Bagaimana cara guru berbicara, energi, ekspresinya dan hal-hal baik lainnya. Novita juga mengajak peran serta orangtua untuk bisa memberikan edukasi menjalankan protokol kesehatan untuk menjaga keselamatan di tengah Pandemi Covid."Harapan saya, para orang tua juga bisa memberikan pendidikan yang baik tentang protokol kesehatan bagi anak, sehingga anak secara mandiri bisa menjaga dirinya sendiri dengan mematuhi protokol kesehatan," ujar Istri Bupati Trenggalek itu."Memakai masker, pakai face shield bila ada. Kami berusaha membiasakan ini bila di sekolah. Mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Selama ini dijaga dengan baik insya Allah kita terhidar dari virus Corona," tegas sarjana ekonomi itu.Selama melakukan terjun langsung, Novita mencoba memastikan langsung kesiapan sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Mulai dari sarana dan prasarananya, maupun kesiapan beberapa perangkat pendukung lainnya.Novita mengatakan, tidak semua sekolah yang dikunjungi dinyatakan aman untuk pembelajaran tatap muka. Seperti di SPS Harapan Bunda Desa Prambon Tugu, sekolah ini dinilai Ketua PKK itu belum layak menggelar pembelajaran tatap muka karena toiletnya masih menggandeng dengan Mushola.Menurut Novita, toilet tersebut cenderung dipakai banyak orang, sehingga bila dilihat dari segi keamanan penularan Covid untuk anak dirasa kurang layak.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *